Bisnis.com, SAMARINDA--Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu mencatat nilai investasi masuk ke daerahnya triwulan II-2017 mencapai Rp9,25 triliun.
"Angka ini naik 59,37% ketimbang periode yang sama 2016 dengan nilai Rp5,49 triliun. Ini memperlihatkan investor optimis akan pertumbuhan ekonomi daerah Kaltim," Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Selasa (1/8/2017).
Dijelaskan Diddy, target realisasi investasi yang masuk ke Kaltim hingga akhir 2017 sebesar Rp34,97 triliun, sementara hingga triwulan II baru tercapai Rp9,25 triliun, sehingga masih jauh untuk mencapai target tersebut.
"Realisasi yang tercatat ini masih minim di semester II disebabkan masih banyaknya perusahaan belum menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Bukan karena investasinya belum dikerjakan. Dan, bisa jadi perusahaan sudah merealisasikan kegiatan investasinya," kata Diddy.
Realisasi di semester II-2017 yang mencapai Rp9,25 triliun itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp3,29 triliun, kemudian dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai 447,68 juta dolar AS atau setara dengan Rp5,95 triliun.
"Realisasi PMDN triwulan II-2017 yang mencapai Rp3,29 triliun itu dengan jumlah proyek sebanyak 109 paket dengan poyek-proyek ini sebarannya hampir merata di semua kabupaten/kota di Kaltim," kata Diddy.
Lebih lanjut, investasi PMDN paling besar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu mencapai Rp 1.073,11 miliar atau 32,59% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Disusul, Kabupaten Kutai Barat dengan nilai investasi Rp 698,72 miliar. Dan, Kabupaten Kutai Timur, Panajam Paser Utara, Berau juga mencatatkan realisasi investasi cukup tinggi.
Sementara itu, realisasi PMA yang senilai Rp5,95 triliun, sebaran tertinggi berada di Kabupaten Kutai Timur dengan kontribusi senilai US$ 285,16 juta setara dengan Rp3,79 triliun atau mencapai 63,70% dari total PMA yang masuk ke Kaltim.
"Realisasi investasi di Kutai Timur terdiri atas 22 proyek PMA. Dari sisi tenaga kerja penyerapan paling besar terjadi di Kabupaten Berau yaitu sebanyak 749 orang tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asing sebanyak 15 orang. Total penyerapan tenaga kerja yang tersebar di Kabupaten/Kota Kalimantan Timur sebanyak 2.136 orang," kata jelas Diddy.
Adapun, target realisasi investasi tahun 2017 yang ditetapkan sebesar Rp 34,97 triliun terdiri Rp12,24 triliun dari PMDN dan senilai Rp22,73 triliun dari PMA.
"Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mendapatkan tambahan investasi sebesar US$ 295,56 juta atau sebesar 66,02% dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di wilayah ini adalah tanaman pangan dan perkebunan yaitu US$ 68,80 juta dan industri makanan US$ 50,55 juta," kata Diddy.