Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mempertahankan kendali inflasi yang impresif pada Juli 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan hanya mencapai 0,06% month-to-month (mtm), jauh di bawah tekanan inflasi nasional sebesar 0,30% (mtm).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyatakan pencapaian ini sekaligus menempatkan inflasi tahunan Kaltim pada level 2,08% year-on-year (yoy) dan year-to-date 1,92% (ytd).
Saat ini, keduanya berada dalam koridor yang lebih stabil dibandingkan rerata nasional 2,37% (yoy).
Namun, stabilitas harga di provinsi penghasil batu bara ini tidak lepas dari tantangan struktural yang memerlukan perhatian serius.
Budi menyebut ada gangguan pasokan komoditas hortikultura diakibatkan anomali cuaca dan peningkatan harga beras yang masih berlanjut.
"Kontribusi terbesar inflasi Juli justru berasal dari sektor makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang 0,15% (mtm)," kata Budi Widihartanto.
Baca Juga
Lebih lanjut, sektor pendidikan turut menekan laju inflasi dengan dimulainya tahun ajaran baru di Kaltim.
Kemudian, implementasi kebijakan diskon pajak tiket pesawat turut memberikan efek peredam pada kelompok transportasi.
Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus mengintensifkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui pendekatan teknologi terdepan.
Budi menyebutkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kota Samarinda menginisiasi implementasi digital farming dengan memanfaatkan teknologi drone sprayer agriculture di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Awal Jaya.
Upaya komprehensif lainnya meliputi penyerapan gabah kering panen melalui koordinasi TPID, Bulog, dan TNI untuk menjaga stabilitas harga saat musim panen raya.
Selain itu, operasi pasar dan pasar murah digelar secara simultan oleh TPID Kutai Timur, TPID Provinsi Kalimantan Timur, dan TPID Kota Samarinda sebagai instrumen stabilisasi harga jangka pendek.
Kemudian, kelompok tani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) digandeng untuk melakukan Gelar Pangan Murah (GPM) berfokus pada komoditas cabai dan sayur mayur yang kerap mengalami volatilitas harga tinggi.
Budi mengungkapkan koordinasi strategis antar TPID se-Kaltim terus diperkuat melalui rapat teknis berkala dan High Level Meeting (HLM) untuk memastikan sinkronisasi kebijakan pengendalian inflasi.
Adapun, dia menuturkan TPID Provinsi Kaltim berkomitmen melanjutkan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan melalui strategi 4K (Ketersediaan, Keterjangkauan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).