Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Buruk, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nunukan

Diduga akibat cuaca buruk, satu dari empat orang nelayan yang melaut di sekitar perairan Sebaung, Nunukan, Kaltara dikabarkan hilang secara misterius sejak akhir pekan lalu. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNNP) Kaltim-Kaltara pada Minggu (17/12) pagi.
Titik koordinat areal pencarian korban di Nunukan berdasarkan GPS
Titik koordinat areal pencarian korban di Nunukan berdasarkan GPS

Bisnis.com, NUNUKAN- Diduga akibat cuaca buruk, satu dari empat orang nelayan yang melaut di sekitar perairan Sebaung, Nunukan, Kaltara dikabarkan hilang secara misterius sejak akhir pekan lalu. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNNP) Kaltim-Kaltara pada Minggu (17/12) pagi. 

Dari estimasi pihak SAR, lokasi kejadian berada di koordinat 03 52' 42.58" N - 117 36' 27.54" E atau berjarak 15 nautice miles dari Sei Jepun dengan Radial 225 derajat. "Waktu tempuhnya dari Pelabuhan Sei kurang lebih 3 Jam," jelas Kepala BNPP Kaltimra Gusti Anwar melalui Kasie Ops Octavianto, siang tadi. 

Korban diketahui bernama Amat (43) asal Kampung Rambutan, Nunukan. 

Octa menerangkan, mulanya korban bersama empat unit perahu nelayan pergi memukat di sekitar sungai Sebaung, Sabtu (9/12) pagi pekan lalu. Setiba di lokasi mereka berpencar  mencari ikan. Kemudian, empat hari berselang satu persatu dari mereka pulang secara terpisah. 

Namun hingga Jumat, korban yang hanya seorang diri melaut itu tak kunjung menampakkan diri. Saat keluarga dan rekannya mencoba mencari di lokasi memukat, perahu korban ditemukan kandas tak berjangkar di sekitar perairan Sebaung. 

Kondisi ikan hasil tangkapan sudah membusuk dan pukat di dalamnya dalam kondisi robek. "Tidak ada saksi mata yang melihat  karena korban hanya seorang diri melaut," jelasnya. 

Sampai sejauh ini pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Nunukan. Sedikitnya sebanyak enam perahu nelayan, speed boat, rescue car diterjunkan guna pencarian terhadap korban.

Octa menyampaikan, pihaknya kesulitan untuk memastikan titik awal operasi pencarian lantaran tak ada satupun saksi mata yang melihat keberadaan korban terakhir kalinya. "Di lokasi kejadian sinyal jaringan juga cukup sulit. Hanya melalui HP Satelite. Juga banyak cabang anak sungai berukuran sempit," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fariz Fadhillah
Editor : Nur El Fathi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper