Bisnis.com, BALIKPAPAN—Bursa Efek Indonesia menggencarkan edukasi pasar modal dengan menyasar masyarakat yang ada di perdesaan di Kalimantan Timur.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan mengatakan Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, memiliki potensi investor yang cukup besar. Dia menyebutkan Desa Argomulyo, yang berada di timur Kecamatan Sepaku, separuh dari kepala keluarga yang ada di desa itu yang telah memiliki rekening efek.
Bursa Efek Indonesia menandatangani kickoff kegiatan edukasi pasar modal di Kecamatan Sepaku. “Edukasi dan sosialisasi di Kecamatan Sepaku sudah kami lakukan sejak Agustus tahun lalu. Target sosialisasi ini diperuntukkan bagi 15 desa di Kecamatan Sepaku bersama dua perusahaan sekuritas yaitu Mandiri Sekuritas dan MNC Sekuritas,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (20/2/2018) malam.
Bursa Efek Indonesia juga mencanangkan Desa Argomulyo sebagai Desa Nabung Saham Pertama di Indonesia.
Secara nasional, Bursa Efek Indonesia menargetkan penambahan jumlah investor hingga 20% dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun untuk wilayah Kalimantan, secara keseluruhan diarahkan pada investor muda, mengingat data saat ini komposisi investor muda usia 17-30 mencapai 30%.
Selain melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat Kaltim, Bursa Efek Indonesia juga menggelar kegiatan Investor Gathering dan informasi mengenai Market Outlook 2018 untuk mengaktifkan investor yang sudah ada. Dengan menggandeng Cogencis dan salah satu emiten yang memiliki daerah operasional di Kaltim yaitu PT Bumi Resources Tbk.