Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertekad memacu produksi padi meningkat 10% tiap tahunnya.
"Target kita setiap tahun sekitar 10 persen, namun target tersebut kadang tercapai tapi juga kadang di bawah target. Beberapa hambatan di lapangan seperti musim kemarau, dan musibah banjir," kata Ibrahim, Kepala Dinas Pangan,Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, dalam keterangan resminya Sabtu (17/3/2018).
Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 mencatat komoditas produksi padi sebesar 400.040 ton, naik sebesar 31,02% dari 2016 yang mencapai 305.337 ton.
Walaupun naik cukup signifikan, kata dia, belum cukup memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kaltim yang terus tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
Dia mengatakan peningkatan produksi dapat tercapai melalui perbaikan prasarana pengairan, seperti rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan pintu-pintu air, dan pompanisasi.
Kendala lain yang dialami sekor pertanian di Kaltim, kata Ibrahim, adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) petani. Masih berdasarkan data BPS, Sensus Pertanian 2013 dibanding 2003, terjadi penurunan rumah tangga petani pada sektor pertanian dalam arti luas sebesar 11,11%.
Pantauan di lapangan para petani yang tersisa umumnya berusia tua atau 40 tahun ke atas. “Generasi muda enggan menjadi petani.“
Ke depan pihaknya akan mengandalkan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP), Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) yang ada di Samarinda untuk mencetak wirausaha atau petani petani muda.