Bisnis.com, TARAKAN – Sejak Januari 2018, PT Pertamina EP Asset 5 mulai meningkatkan eksplorasi sumur baru di wilayah kerja Kaltim dan Kaltara.
Legal & Relation Manager, PT Pertamina Asset 5, Yosi Ardilla menuturkan untuk daerah Kaltim, eksplorasi dilakukan di sekitar Kelurahan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Sangata.
Sementara, untuk wilayah Kaltara, ada di tiga tempat yang dipusatkan di wilayah Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan, dan Kota Tarakan di Manggatal dan Pamusian.
Dari daerah di Kaltim dan Kaltara ini, rencana pengeboran sumur baru terbanyak di wilayah Pulau Bunyu dengan 24 sumur, namun baru 17 sumur yang sudah disetujui dan 7 sumur lainnya masih menunggu persetujuan SKK Migas dan Direktorat Hulu Pertamina (Persero).
“Karena, memang asumsi atau prospeknya masih ada dengan kedalaman sekitar 1500 meter. Saat ini sudah 3 sumur yang berjalan pengeborannya, selanjutnya sumur ke 4 dan 5 akan dilakukan pengeboran dalam waktu dekat,” kata Yosi belum lama ini.
Yosi mengungkapkan, dibandingkan wilayah Kaltim dan Sembakung, prospek minyak di Pulau Bunyu cukup besar sehingga fokus eksplorasi tahun ini ada Bunyu, namun jumlah minyak yang dihasilkan pun fluktuatif, kadang turun dan setelah di-service baru mengalami kenaikan.
Baca Juga
“Beberapa waktu lalu, waktu dites satu sumur mampu menghasilkan minyak 500 Barrels of Oil per Day atau BOPD. Namun ini fluktuatif, kita ambil rata-ratanya antara 200 hingga 300 barel. Sekarang posisi di Bunyu 4300 sampai 4400 BOPD, tapi kita harapkan bisa tembus 5000 BOPD, kalau semua sumur baru beroperasi. Apalagi dengan biaya untuk satu sumur baru lumayan besar yakni antara 5 sampai 8 juta USD,” ungkapnya.
Dari semua yang dihasilkan sumur ini, tidak hanya minyak melainkan ada gas ikutan (associated gas atau flaring gas) yang ikut terlarut pada minyak bumi (crude oil) ketika pengeboran minyak dilakukan. Namun, ia mengaku, target utama pengeboran sumur ini adalah minyak bumi.
“Ya kalau ada flaring gas yang terbawa tidak langsung, tapi volumenya tidak terlalu besar. Dalam eksplorasi ini yang dipentingkan adalah minyaknya, kalau pun gas terikut kita belum tahu volumenya sebab gas di Bunyu sekitar 7 MBTU (Seribu British Termal Unit), ini cukup kecil dan 3,5 MBTU suda dikirimkan ke PLN,” tuturnya.