Bisnis.com, BANJAR, KALSEL - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan mendirikan pusat gambut tropis berskala internasional untuk mendukung program restorasi gambut di dalam dan luar negeri.
Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead, mengatakan hasil karya seluruh pemangku kepentingan gambut akan menjadi bahan utama untuk disimpan, dikaji, dan ditularkan dalam pusat gambut tropis skala internasional tersebut.
“Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, telah menetapkan akan didirikannya pusat gambut tropis berskala internasional yang ada di Indonesia,” katanya di area Jambore Masyarakat Gambut .
Jambore Masyarakat Gambut berlangsung di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada 28-30 April 2018 dengan peserta 1.600 petani dari 265 desa dan keluarahan yang tergabung dalam Desa Peduli Gambut.
Serta para dai restorasi gambut, lembaga sosial masyarakat, perguruan tinggi dan organisasi rakyat, yang seluruhnya berasal dari daerah gambut Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan tuan rumah Kalsel.
Nazir menjelaskan terkait pembentukan pusat gambut tropis skala internasional itu pelaksanaan Jambore Masyarakat Gambut mendatang dapat mengundang peserta dari luar negeri agar belajar dari kearifan lokal pengelolaan gambut di Indonesia.
Sementara itu Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisiapsi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut, Myrna A. Safitri, mengatakan dalam 2 tahun terakhir ini semakin bertumbuh kepercayaan diri masyarakat desa dan kelurahan gambut.
Tumbuhnya kepercayaan diri dan menguatnya ketangguhan masyarakat desa dan kelurahan gambut itu, lanjutnya, khususnya untuk terus memelihara ekosistem gambut, sembari mengembangkan ekonomi desa yang bertumpu pada keragaman kekayaan alam gambut yang tersedia.
“Kami meyakini bahwa hal ini merupakan modal sosial dan potensi ekonomi yang penting bagi jayanya bangsa Indonesia dan kuatnya negara kesatuan republik Indonesia,” tegasnya.
Dia juga mengungkapkan Jambore Masyarakt Gambut 2018 menjadi tempat bagi peserta untuk bertukar informasi berbagai pengetahuan, pengalamana dalam pengelolaan gambut yang ramah, berkeadilan dan mengedepankan kearifan lokal.