Bisnis.com, JAKARTA – Produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) Kalimantan Barat turun sebesar 2,26% pada kuartal I/2018 dibandingkan dengan kuartal IV/2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Pitono mengatakan bahwa penurunan produksi IBS menyentuh semua industri manufaktur.
“Industri makanan turun produksi sebesar 2,08%, industri karet, barang dari karet dan plastik turun 2,46%, dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya mengalami penurunan terbesar sebesar 3,01%,” kata Pitono.
Secara tahunan, lanjutnya, IBS juga mengalami penurunan pada kuartal I/2018 dengan kuartal I/2017. Dia menyebutkan bahwa penurunan produksi terbesar terjadi di industri makanan sebesar 1,60%.
“Industri karet dan barang dari sebesar 1,49%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun produksi sebesar 0,32%,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi lebih baik dialami oleh industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) selama kuartal I/2018 yang mengalami kenaikan sebesar 5,02% dibandingkan dengan kuartal IV/2017.
Adapun pertumbuhan produksi paling tinggi pada industri tekstil sebesar 15,93%, disusul industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional naik 12,24% dan terakhir industri furnitur naik 11,74%.