Bisnis.com, TARAKAN – Penerimaan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tarakan, Kalimantan Utara, tumbuh 13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala KPP Pratama Tarakan Ferry Corly menjelaskan meski penerimaan pajak tumbuh 13%, di sisi lain penerimaan pajak KPP Pratama Tarakan pada semester I mencapai 34%.
"Pertumbuhan kami naik dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya pada Senin (13/8/2018).
Meski tumbuh 13% dan dan tercapai 34% dari target penerimaan pajak, besaran target pajak tahun ini juga meningkat sangat signifikan, yakni Rp920 miliar. Kenaikan target ini juga dirasakan secara nasional.
"Memang tumbuh, tapi tumbuh target jauh lebih besar. Secara nasional target kami memang naik. Itulah beban kami di sana," katanya memerinci.
Oleh karena target relatif tinggi, dia mengatakan pencapaian tidak harus mencapai 50%. Dia menjelaskan mendekati akhir tahun, biasanya terjadi kenaikan penerimaan pajak karena Pemerintah Kota baru merealisasikan pembayaran proyek kepada kontraktor. "Biasanya memang kalau semester I, penerimaan kami capai 40%.”
Lebih lanjut, Ferry mengemukakan tahun lalu target penerimaan pencapaian pajak KPP Pratama Tarakan Rp687 miliar. "Memang kenaikan target ini luar biasa."
Sementara, sektor usaha penyumbang penerimaan pajak hampir merata. Mulai dari sektor pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit.
Ferry telah mengimbau pelaku usaha yang bergelut di perkebunan kelapa sawit agar dilakukan pemotongan pahak di plasmanya sebelum dijual ke pabrik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). "Namun, kalau di sektor pertambangan batu bara, di Kaltara tidak terlalu banyak. Tidak seperti di daerah [Kalimantan] lainnya," jelasnya.
Di sisi lain, penerimaan pajak dari sektor perikanan atau cold storage pun terus dijaga.