Bisnis.com, BANJARMASIN -- Bursa Efek Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan mengungkapkan jumlah pengusaha di provinsi itu yang ingin membawa perusahaannya go public masih minim.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Selatan (Kalsel) Yuniar mengatakan hingga saat ini, baru ada dua perusahaan asal Kalsel yang sudah melantai di bursa, yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL).
"Sulit mendorong pengusaha lokal di Kalsel untuk membuat perusahaannya go public. Padahal, jika serius untuk didorong menjadi perusahaan terbuka, tentunya banyak sekali manfaat yang bisa mereka dapatkan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/1/2019).
Salah satu manfaatnya adalah bisa mendapatkan dana segar dari investor untuk memperluas bisnis perusahaan tanpa harus berutang ke perbankan. Selain itu, pengelolaan perusahaan menjadi lebih profesional karena ketika mengajukan diri untuk menjadi perusahaan terbuka, manajemen perusahaan akan ditata terlebih dulu.
Minimnya perusahaan daerah yang go public banyak disebabkan oleh faktor pemilik yang tidak mempunyai visi yang jauh ke depan terhadap perkembangan perusahaan dan mudah puas dengan omzet dan pasar eksisting.
"Permasalahan lainnya yang membuat pengusaha lokal malas mendorong perusahaannya untuk go public adalah terkait administrasi. Memang tidak mudah, karena kita harus melengkapi berbagai berkas yang disyaratkan," ungkap Yuniar.
Meski demikian, BEI Kalsel terus melakukan berbagai upaya dalam rangka mengedukasi pelaku usaha terkait manfaat menjadi perusahaan terbuka. Salah satunya dengan menggelar kegiatan business gathering untuk mengundang berbagai perusahaan lokal Kalsel yang dianggap potensial.
Selain itu, BEI Kalsel juga rutin melakukan kunjungan untuk meyakinkan manajemen perusahaan untuk go public.
"Memang sudah ada beberapa pengusaha yang menyatakan ketertarikannya. Bagi mereka yang tertarik kami juga melakukan pendampingan hingga perusahaan mereka benar-benar menjadi go public," tambahnya.