Bisnis.com, TARAKAN – Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang ada Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), kembali berlanjut di 2019 ini.
Melalui program yang dinamakan “Dokter Terbang” ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, program ini sangat dirasa manfaatnya oleh masyarakat, sehingga diinstruksikan kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkaitnya untuk melanjutkan.
“Saya minta program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terus dilakukan. Seperti salah satunya program dokter terbang ini,” kata Irianto dalam keterangan resminya.
Disebutkan, selain ‘dokter terbang’, ada beberapa program lain yang dilakukan oleh Pemprov Kaltara.
Seperti di antaranya, bantuan premi untuk layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui program Kartu Kaltara Sehat atau Kartu Indonesia Sehat, kemudian jemput pasien gratis, utamanya bagi warga tidak mampu, bantuan ambulans ke kabupaten/kota, pengadaan ambulans air, serta beberapa layanan lainnya.
Baca Juga
“Semua ini kita lakukan, karena kesehatan itu sangat penting. Jika masyarakat sehat, produktifitas meningkat, ekonomi juga naik. Kesehatan juga menjadi salah satu indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana IPM merupakan bagian dari wujud keberhasilan dalam pembangunan,” terangnya.
Melalui program ini, Gubernur berharap masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau bisa terbantu. Untuk pemerataan, dalam pelaksanaannya nanti diharapkan lebih diperluas. Utamanya terhadap daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau pelayanan.
Sementara itu, mengawali program dokter terbang pada 2019 ini, pada Selasa (15/1) lakukan pelayanan kesehatan gratis di Sebatik, Nunukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman mengatakan, dalam pelaksanaan pengobatan gratis ini, dari Dinkes Kaltara menurunkan tim yang terdiri dari dua dokter spesialis penyakit dalam, satu dokter spesialis anak, satu dokter spesialis kandungan dan dua apoteker. Termasuk beberapa perawat.
“Pengobatan gratis kepada warga Sebatik kita lakukan di Puskesmas Sungai Nyamuk yang berlokasi di Sebatik Timur dengan total pasien yang dilayani sebanyak 427 orang. Penanganan pasien dilakukan sesuai penyakit yang diderita. Sehingga obat yang diberikan itu tepat,” kata Usman yang mendampingi Gubernur saat meninjau kegiatan pelayanan pengobatan gratis tersebut.
Sebagai informasi, tahun ini program dokter terbang untuk DTPK di wilayah Kaltara dialokasikan melalui APBD 2019, sebesar Rp739 juta yang menapaki 14 daerah pelaksanaan.
Karena secara umum pasien di 14 wilayah itu memiliki kesamaan penyakit yakni, hipertesis, dyspepsia, myalgia, chepalgya, gastritis, dermatitis, diare dan ISPA.