Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur./BUMN.go.id
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur./BUMN.go.id

Bisnis.com, SAMARINDA — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur mengatakan realisasi investasi 2018 naik 19,89% dibandingkan 2018.

Siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (11/2/2019), menyatakan pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Timur secara kumulatif beberapa tahun terakhir tumbuh melambat. Namun secara nominal angka realisasi investasi masih tumbuh cukup positif meskipun persentasenya kecil.

Adapun realisasi investasi pada 2017 naik sebesar 39,74% dibandingkan 2016. Sementara pada 2018 naik sebesar 19,89% dibandingkan 2017.

Pencapaian realisasi investasi tahun 2018 yang meningkat 19,89% dibanding 2017 yang sebesar Rp28,20 triliun. Jika dibandingkan dengan target investasi Rp38,60 triliun, maka pencapaian realisasi investasi sampai dengan Desember mencapai 87,59%, lebih baik dibandingkan 2017 yang hanya mencapai 80,64%, dari target.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur mencatat selama 2018 telah disetujui 1.033 proyek dengan nilai total investasi sebesar Rp33,81 triliun.

Rincian realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp25,94 triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,87 triliun.

Berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan Desember 2018 menunjukkan subsektor pertambangan sebagai sektor primer yang mengalami penambahan investasi mencapai Rp12,56 triliun dan memberikan kontribusi terbesar terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 48,41%.

Subsektor tanaman pangan dan perkebunan juga sebagai sektor primer berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp3,75 triliun atau 14,44%. Subsektor konstruksi sebagai sektor tersier berada pada urutan ketiga dengan penambahan investasi sebesar Rp3,20 triliun atau 12,35%. Sedangkan kontribusi subsektor lain pada kisaran 0,03% hingga 9,87%.

Sebelumnya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim juga telah memproyeksikan Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur pada 2018 berada pada kisaran 2,5-2,9% years on years (yoy), lebih lambat ketimbang proyeksi pertumbuhan tahun 2017 yang diproyeksi sebesar 3,0-3,4% (yoy).

Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun ini disebabkan oleh terbatasnya pemulihan ekonomi pada sektor utama, yakni pertambangan batu bara dan migas, karena sektor ini masih menjadi penggerak utama roda ekonomi Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper