Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Apresiasi Deflasi Kaltim Pada Februari 2019

Nur menyebut deflasi yang baru terjadi Februari 2019 ini masih terbilang wajar. Adapun inflasi pada Januari 2019 itu kata Nur disebabkan karena masih tingginya angka konsumsi awal tahun.
Angkutan batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta
Angkutan batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta

Bisnis.com, SAMARINDA - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur mengapresiasi pencatatan deflasi di Kalimantan Timur pada Februari 2019 sebesar -0,01%.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Muhamad Nur menyatakan sangat mengapresiasi pencapaian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim.

Deflasi ini menurut Nur sudah sesuai dengan target untuk menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dia optimistis bisa mengejar pertumbuhan ekonomi tahun ini 2,8% mengandalkan hilirisasi industri pertanian kelapa sawit.

"Ini bagus. Kita dorong lewat TPID," kata Muhamad Nur di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (5/3/2019).

Nur menyebut deflasi yang baru terjadi Februari 2019 ini masih terbilang wajar. Adapun inflasi pada Januari 2019 itu kata Nur disebabkan karena masih tingginya angka konsumsi awal tahun.

Nur menyebut sampai beberapa bulan ke depan dia masih akan menjaga inflasi. Khususnya dari harga pangan di setiap kabupaten atau kota.

"Itu melalui PIHPS Etam kita cek setiap hari harga bahan pokok. Kalau ada masalah lagi soal tingginya harga langsung cek ke daerah," ujar Nur lagi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur Atqo Mardianto mengatakan selama Februari 2019, terjadi deflasi sebesar -0,01% di Kalimantan Timur.

Atqo menyatakan dari 82 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional Februari 2019 yaitu sebanyak 13 kota mengalami inflasi dan 69 kota lainnya mengalami deflasi. 

Pada Februari 2019 terjadi deflasi -0,18% di Kota Samarinda dan Inflasi sebesar 0,20 persen di Kota Balikpapan.

"Deflasi di Kalimantan Timur dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0,93%," jelas Atqo.

Enam kelompok lain yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflasi sebesar 0,54% diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22%, kelompok sandang sebesar 0,19% kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,11%, kelompok kesehatan sebesar 0,05% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02%.

Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,98% dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,03%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar -2,11% dan terendah di Kota Serang yaitu sebesar -0,02%.

Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2019 terjadi deflasi sebesar -0,01% dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,54% dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 3,23%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper