Bisnis.com, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud tengah memperjuangkan pembangunan jalur alternatif menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui ruas jalan Kutai Kartanegara-Kutai Barat (Kukar-Kubar).
Dalam kunjungan kerja Jumat (20/6/2025), Rudy secara langsung mengemudikan kendaraan dinas dari Simpang 3 Resak hingga Melak untuk menilai kondisi infrastruktur yang akan menjadi penghubung vital ke Sotek, Penajam Paser Utara.
Keputusan ini dilatarbelakangi potensi efisiensi jarak tempuh, di mana jalur Resak-Sotek hanya membutuhkan perjalanan 97 kilometer dibandingkan rute konvensional.
"Saya sengaja lewat darat, sebab kalau lewat udara tidak ada yang bisa dilihat," kata Rudy Mas'ud dalam keterangan resmi, Selasa (24/6/2025).
Dia menambahkan, kondisi jalan dari Samarinda hingga Muara Muntai masih dalam keadaan layak.
Tapi, situasi berubah ketika memasuki perbatasan Kukar-Kubar, kerusakan dan lubang-lubang menganga menjadi pemandangan yang kerap dijumpai.
Baca Juga
"Kenapa makin lama kok jalan kita makin hancur ini Pak Nanda (Kadis PUPR)? Ternyata, dananya sebagian diblokir. Saya akan minta agar dananya (APBN untuk ruas jalan Kukar-Kubar yang diblokir pusat) segera dibuka," ujar Rudy.
Berdasarkan data yang dihimpun, total anggaran tersedia untuk berbagai kegiatan pembangunan mencapai Rp41,5 miliar, sementara dana terblokir justru lebih besar yakni Rp129 miliar.
Selanjutnya, Rudy menyebut akar permasalahan kerusakan jalan yang terus berulang adalah akibat dari banyaknya truk pengangkut alat berat melintasi ruas jalan tersebut.
"Pasalnya, untuk jenis PC 210 saja, beratnya bisa mencapai 21 ton. Ditambah long bed sekitar 20 ton, jadi total 40 ton, pasti enggak kuat jalan kita, pasti hancur lama-lama," tutur Rudy.
Tak pelak, kondisi ini semakin diperparah dengan minimnya pengawasan terhadap muatan kendaraan.
Namun, Rudy tetap mendukung aktivitas ekonomi, khususnya angkutan sawit yang menyerap tenaga kerja besar.
"Tapi, hanya untuk truk pengangkut 5, 6 hingga 7 ton saja. Jangan pakai mobil 10 ton, karena muatnya pasti 16 ton," tegasnya.
Lebih jauh, dia berencana memperjuangkan penggunaan teknologi konstruksi beton menggantikan aspal tradisional untuk ruas Kukar-Kubar kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
Sebagaimana diketahui, kondisi geografis Kalimantan Timur yang rawan banjir dan curah hujan tinggi membutuhkan solusi infrastruktur yang lebih tahan lama dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Rudy mengaku sudah dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo pada 26 Juni mendatang.
Pertemuan ini diklaim untuk memperjuangkan pembukaan dana terblokir sekaligus membahas implementasi program multiyears contract (MYC) periode Agustus 2025-Agustus 2027 senilai Rp425,8 miliar.
"Sebagai pendukung, saya perlu data, baik dari Pemkab Kubar maupun Pemprov Kaltim," pintanya.
Dia menuturkan total keseluruhan anggaran yang diperjuangkan mencapai Rp596,3 miliar, terdiri dari dana terblokir Rp129 miliar, anggaran tersedia Rp41,5 miliar, dan program MYC Rp425,8 miliar.