Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kukar Menyatakan Kesiapan Jadi Lumbung Pangan Kaltim dan IKN

Bupati Kukar Edi Damansyah menyatakan telah menyiapkan lima kawasan pertanian terintegrasi berbasis kawasan yang luasnya mencapai 17.510 hektare.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen./Antara-Sigid Kurniawan.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen./Antara-Sigid Kurniawan.

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki rencana besar untuk menjadi lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bupati Kukar Edi Damansyah menyatakan telah menyiapkan lima kawasan pertanian terintegrasi berbasis kawasan yang luasnya mencapai 17.510 hektare. Kawasan-kawasan tersebut berada di Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loakulu, dan Tenggarong Seberang I dan II.

“Semangat kami, cita-citanya adalah menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur,” ujarnya yang dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (24/10/2023).

Dia menyebutkan, pemenuhan kebutuhan pokok bisa bersumber dari lokal Kaltim. “Harapan kami melalui Pak Gubernur ini bisa diintegrasikan,” sebutnya.

Harapannya rencana ini bisa diintegrasikan dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga bisa mendukung kebutuhan pangan IKN di masa depan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut baik rencana Pemkab Kukar ini. Dia mengatakan bahwa pemerintah provinsi akan segera memetakan potensi dan tantangan yang ada di 35 desa yang berada di lima kawasan pertanian tersebut.

“Kita akan tindak lanjuti. Dari 5 kawasan itu ada 35 desa yang akan menjadi fokus, ini akan kita petakan segera,” tegasnya.

Akmal menekankan pentingnya pemetaan yang komprehensif dan data yang akurat untuk menyusun strategi yang tepat dan efektif dalam pengembangan pertanian di Kukar.

Selain itu, dia menginginkan adanya pemanfaatan Sungai Mahakam sebagai sumber air persawahan, mengingat saat ini petani di Kukar masih banyak mengandalkan sawah tadah hujan.

“Kita dari pemerintah provinsi sangat mengapresiasi. Saya pastinya sangat mendukung. Tapi saya minta kita petakan dulu agar kita bisa bangun strategi yang lebih tepat agar dana lebih efektif penggunaannya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper