Bisnis.com, BANJARMASIN – Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalsel menilai pasar investor syariah di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar cukup potensial untuk berkembang.
"Kami melihat pasar syariah ini sangatlah menjanjikan di Kalsel, karena tipikal masyarakatnya yang sangat religius. Untuk itulah mulai tahun ini kita akan gencarkan lagi dalam hal sosialisasi terkait dengan investasi di pasar modal sayriah," ucapnya di sela-sela kegiatan Workshop Wartawan dengan tema "Sinergi dalam membangun masyarakat Banua cerdas berinvestasi melalui Pasar Modal Indonesia" di Banjarmasin, Senin (17/6/2019).
Dari data per 30 April 2019 jumah investor di Pasar Modal Kalsel mencapai 9.640 orang atau meningkat 15,30 persen di akhir tahun. Jumlah tersebut bila dibanding jumlah investor secara nasional yang mencapai 950.726 orang, jumlah investor Provinsi Kalsel hanya mencapai 1 persen saja.
Sedangkan untuk total nilai transaksinya pada Januari sampai April 2019 mencapai Rp741.968.536.647, atau menurun sebesar 1,9 persen jika dibandingan secara year on year. Kemudian terkait penambahan investor Januari sampai April 2019 sebanyak 575 investor, atau meningkat 8,9 peraen jika dibandingkan secara year on year.
"Target kita di Tahun 2019 ini kalau bisa jumlah investor di Kalsel dapat tembus hingga di angka 12.000 orang. Untuk bisa mencapai hal tersebut tentunya kita perkuat sosialisasi tentang pasar modal bukan hanya dibidang konvensional saja, tapi juga hingga dibidang syariah," ungkapnya.
Sebagai langkah awal rencananya BEI Kalsel berencana menggelar kegiatan Galeri Investasi Syariah di beberapa perguruan Tinggi Islam di Kota Banjarmasin maupun Kabupaten Banjar. Cara dilakukan agar bisa menarik minat kaum milenial untuk membeli saham di pasar modal syariah sebagai investasi mereka.
"Kenyataannya di Kalsel, selain karyawan swasta, mereka yang berminat berinvestasi di pasar modal adalah mahasiswa. Karena itulah kita gencar keluar masuk univeristas negeri dan swasta di Banua untuk melakukan sosialisasi terkait pasar modal," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Ali Ridwan menambahkan, pihaknya juga secara intens ikut mendorong geliat investasi pasar modal di Banua dapat terus meningkat.
Selain itu pihaknya pun juga tidak henti-hentinya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat membedakan mana investasi yang bodong dan mana investasi yang legal dan potensial.
"Kami OJK kini giat mengajak masyarakat untuk tertarik berinvestasi di Pasar Modal. Karena cukup potensial sebagai salah satu sarana investasi bagi mereka," tukasnya.