Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Kalimantan Sutarmidji kesal dengan kehadiran perkebunan kelapa sawit di provinsi ini yang tidak memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan di desa sekitarnya.
Bahkan, menurutnya, desa yang berada di dalam kawasan konsesi perusahaan perkebunan sawit masuk dalam kategori desa tertinggal dibandingkan desa yang masuk kategori desa maju tetapi sedikit memiliki area luasan kebun sawit.
“Banyak saya temukan hampir semua desa tertinggal adalah desa yang di dalamnya adalah sawit,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji dari siaran pers Pemprov dikutip Bisnis, Rabu (3/7/2019).
Kekesalan lain Sutarmidji, bahkan dia memperoleh laporan adanya pegawai di jajaran Dinas Kehutanan menjadi pelindung perambah hutan.
“Saya baru menjabat 9 bulan, saya temukan ada 6 orang yang saya suruh periksa karena oknum-oknum itu melanggar aturan perizinan,” ujarnya.
Sutarmidji menyebutkan, para oknum tersebut berada di eselon III berperan sebagai biro jasa untuk mengurus perizinan konsesi hutan perkebunan dan pertambangan.
“Saya akan serahkan pegawai semacam itu pada pihak aparat penegak hukum, stop melakukan hal yang melanggar hukum,” ucap Sutarmidji.