Bisnis.com, BANJARMASIN — Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) di Banua untuk lebih serius dalam menjaga inflasi di wilayahnya.
PJ Ekonomi Ahli Perwakilan BI Provinsi Kalsel Dadi Esa Cipta penting, mengingatkan inflasi di Provinsi Kalsel hingga Juni Tahun 2019 masih mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni sebesar 4,01 persen.
"Inflasi kita ini diatas inflasi nasional yang hanya mencapai 3,5 persen. Padahal hingga akhir tahun target inflasi di Provinsi Kalsel harus mencapai 3,5 persen plus minus satu," ungkapnya, Jumat (26/7/2019).
Oleh karena itulah dirinya mengingatkan agar Pemda lebih serius melakukan berbagai upaya strategis dalam menekan inflasi, salah satunya memastikan ketersediaan pasokan komoditas lokal di pasaran agar tetap terjaga.
"Salah satunya komoditas beras lokal. Karena berdasarkan catatan kami beras lokal selama tiga bulan terakhir menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi yang cukup besar, bahkan angkanya mencapai 0,14 persen," tambahnya.
Perwakilan BI Provinsi Kalsel sendiri mengaku juga terus berkordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk memastikan pasokan komoditas lokal bisa terjaga di pasaran. Baik itu dengan melakukan kordinasi ke Bulog hingga Dinas Pertanian.
"Kami juga rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mengkampanyekan mengurangi konsumsi beras lokal dengan menggantinya dengan komoditas serupa seperti singkong, gandum dan semacamnya. Hal ini agar kebutuhan beras lokal bisa dikontrol agar tidak terus-terusan menjadi penyebab inflasi," tukasnya.