Bisnis.com, BANJARBARU — Upaya Pemerintah Kota Banjarbaru untuk mendukung ketahanan pangan lokal di Provinsi Kalsel, khususnya jenis beras lokal terbukti berhasil.
Hal itu terlihat saat panen raya yang langsung dipimpin Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel Herawanto, Rabu (31/07/2019) di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.
"Panen Raya kali ini merupakan pembuktian bahwa Kota Banjarbaru memiliki potensi pertanian. Panen raya swadaya di Lahan Kelompok Tani Sejahtera di Kelurahan Bangkal ini erat kaitannya dengan penyediaan kecukupan komoditas pangan utama khas Kalsel, yakni beras lokal," ungkapnya.
Dirinya pun berharap kedepannya stakeholders terkait dapat turut bersinergi untuk dapat secara bersama-sama mengembangkan pertanian di Kalsel, khususnya Kota Banjarbaru untuk ketahanan pangan mandiri.
"Dengan banyaknya nanti sentral produksi beras lokal di Kota Banjarbaru, setidaknya kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Banjarmasin secara mandiri, syukur-syukur bisa memenuhi kebutuhan daerah lain," tambahnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel Herawanto mengatakan, panen ini kinerja baik dalam pengendalian inflasi Kalsel, utamanya sumbangsih beras. Oleh karenanya instansi terkait dan petani dari Kota Banjarbaru diajak turut mereplikasi peratanaman yang sukses.
Baca Juga
Sebagai informasi, pada lahan padi lokal yang dipanen kali ini merupakan lahan tadah hujan turun temurun dengan tingkat keasaman yang sangat cocok untuk tanam padi secara berkesinambungan.
Hamparan tanam dengan perkiraan seluas 700ha ini dilakukan pengairan secara teratur dan mampu menghasilkan 7 - 8 ton beras lokal varietas unus siam (rukut-mayang Bangkal). Jika dipupuk secara teratur, hasil panen dapat mencapai angka 10 ton sesuai dengan pengalaman petani dari tanam sebelumnya.
Teknik tanam yang dilakukan oleh Petani sebagian konvensional, sebagian lainnya tanam jajar legowo yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas lahan.
"Padi lokal menjadi komoditas utama di Kalsel. Kondisi itu tidak terlepas dari preferensi masyarakat Kalsel terhadap beras lokal. Untuk memenuhi keperluan tersebut maka Kalsel tersebut mengembangkan sentra-sentra padi lokal, termasuk dalam hal ini Kota Banjarbaru," tukasnya.