Bisnis.com, BALIKPAPAN – Harapan Kalimantan Timur menjadi ibu kota menjadi viral setelah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan Kaltim Muhammad Idris didaulat menjadi pembaca doa di pengujung sidang DPD/DPR RI Jumat (16/8/2019).
Dalam doanya, dia memohon agar para pemimpin dan pejabat lembaga tinggi negara, para alim ulama, para cendikiawan, para cerdik pandai, masyarakat membulatkan tekad untuk memindahkan di provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada Sidang Tahunan MPR RI, Presiden Joko Widodo juga telah memohon restu untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan. Namun secara pasti, Presiden Jokowi belum menyebut provinsi mana yang akan dipililih.
Gubernur Kaltim Isran Noor pun ikut berkomentar terkait hal itu. Isran menyebutkan Kaltim sudah siap semua termasuk segala persyaratan tekait pemindahan ibu kota sudah disampaikan kepada Presiden, juga kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
“Intinya Kaltim sudah sangat siap, baik masyarakat maupun pemerintahnya,” jelasnya melalui keterangan resmi Sabtu (17/8/2019).
Isran memastikan rencana lokasi ibu kota negara strategis dan aman. Menurutnya, pemindahan ibu kota negara ke Bukit Soeharto, sama sekali tidak akan merusak hutan lindung. Hutan lindung berada di sisi selatan Bukit Soeharto, yakni Bukit Bengkirai. “Jadi, bukan hutan lindung, tetapi eks hutan produksi yang sudah dihijaukan kembali.”
Dia juga menyebut Indonesia akan membuat sejarah luar biasa jika bisa membangun ibu kota negara di areal yang dipenuhi pepohonan dan hutan.
“Oooo, tidak ada. Justru kita akan pelihara Bukit Soeharto untuk dihutankan kembali. Saya justru bermimpi ibu kota negara kita nanti ada di dalam hutan dan dikelilingi pohon-pohon,”ungkapnya.
Sederet keunggulan Kaltim lainnya juga dipaparkan. Keunggulan infrastruktur jalan, bandara, dan pelabuhan. Masyarakat Kaltim selalu damai dan toleran. “Tidak pernah ada konflik sosial di sini. Jadi, di sini enak, sangat bagus,” ujar Isran.