Jika Jadi Ibu Kota, Kaltim Segera Berbenah

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, mulai dari Balikpapan, Samarinda, PPU, dan Kukar, harus bersiap diri menampung arus pendatang yang bermigrasi ke Kaltim.
Presiden Jokowi (kedua kiri), didampingi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi (dari kanan), Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, memberikan penjelasan kepada pers, di sela-sela kunjungan ke Bukit Soeharto, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019)./Setkab-Anggun
Presiden Jokowi (kedua kiri), didampingi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi (dari kanan), Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, memberikan penjelasan kepada pers, di sela-sela kunjungan ke Bukit Soeharto, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019)./Setkab-Anggun

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Potensi Kalimantan Timur (kaltim) sebagai kandidat Ibu Kota diproyeksikan melahirkan peluang bisnis dan arus migrasi yang besar.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, mulai dari Balikpapan, Samarinda, PPU, dan Kukar, harus bersiap diri menampung arus pendatang yang bermigrasi ke Kaltim.

“Tidak bisa dihindari dampak kegiatan migrasi dan urbanisasi. Itu otomatis akan terjadi. Tapi saya kira tidak ada masalah dengan hal itu. Masyarakat tinggal diberikan informasi. Tinggal membangun koordinasi dan analisa sebaik mungkin,” katanya Sabtu (24/8/2019).

Tidak menutup kemungkinan, ruang terbuka hijau (RTH) nantinya harus dirubah. Namun tetap dengan pertimbangan yang matang agar tidak melanggar tata ruang.

“Prinsip utamanya adalah disiplin. Yang jadi persoalan, ketika kita tidak disiplin dengan ketentuan tata ruang yang sudah dibuat. Komunikasi dengan wali kota dan bupati sudah otomatis itu. Baik dengan wali kota Balikpapan dan Samarinda, maupun dengan bupati Kukar dan PPU,”imbuhnya.

Sementara itu, bagi pelaku bisnis, migrasi atau arus perpindahan warga akan dilihat sebagai sebuah potensi bisnis. Misalnya, bisnis penyediaan jasa di sektor perhotelan maupun untuk rumah sewa. Selain itu, nantinya akan ada perubahan ketentuan atas tata ruang Kaltim. Begitu juga dengan Samarinda, Balikpapan, dan Kukar. Karena urbanisasi sudah pasti akan terjadi ketika IKN dibangun di Kaltim.

Berdasarkan data Bappenas, etidaknya ada 1,5 juta aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta yang akan bermigrasi jika IKN telah mulai dibangun. Selama proses pembangunan berlangsung, kabupaten/kota yang bersisiran dengan lokasi IKN akan menjadi daerah penopang.

Adapun terdapat dua lokasi yang disodorkan Pemerintah Kaltim untuk menjadi pusat pembangunan IKN, yakni kawasan Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara (Kukar) dan daerah Sotek, Penajam Paser Utara (PPU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper