Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Pos Kejar Pendapatan dari Jasa Kurir

PT Pos Kejar Pendapatan dari Jasa Kurir
Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos./JIBI-Rachman
Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos./JIBI-Rachman

Bisnis.com, BALIKPAPAN-PT Pos Indonesia mengejar target pendapatan pada 2019 melalui produk jasa kurir.

Kepala Cabang PT Pos Indonesia Balikpapan, Taufik Dara Marala mengatakan bahwa selama ini porsi pendapatan dari surat paket masih menyumbang sebesar 70 persen, sisanya jasa keuangan dan bisnis lainnya.

Dia melanjutkan, untuk mendongkrak pendapatan akhir tahun hingga 20 persen, pihaknya berstrategi meluncurkan program jasa kurir dalam kota Q9. Produk ini merupakan layanan pengiriman cepat dalam kota dengan waktu sampai maksimal 9 jam.

Adapun produk ini juga masih dalam portofolio surat paket yang menggabungkan kiriman paket, dokumen dan logistik.

"Selain itu, jasa PT Pos Indonesia bukan hanya mengirim paket saja berupa dokumen atau brang saja. Tetapi, mulai dari spare part alat berat kendaraan bermotor juga diakomodir," jelasnya Selasa (10/9/2019).

Adapun untuk target PT Pos Balikpapan sepanjang tahun ini senilai Rp30 miliar. Hingga semester I/2019, perusahaan pos milik negara itu mencetak pendapatan mencapai Rp12,5 miliar.

Capaian pendapatan tersebut dikarenakan pada bulan ramadan dan lebaran lalu, jumlah pendapatan satu bulan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan biasanya.

"Rata-rata omzet per bulan Rp2,5 miliar. Saat peak season pada Ramadan lalu berhasil mencapai Rp 3 miliar," jelasnya.

Adapun saat ini layanan baru Q9 tersedia di kantor cabang utama, 10 kantor cabang dan tujuh agen yang tersebar di dalam kota. Waktu pengiriman mulai pukul 07.30 Wita hingga pukul 16.00 Wita.

PT Pos memberlakukan tarif senilaiRp15.000 per Kg dengan volume kiriman maksimal 5 Kg. Selanjutnya, jasa kiriman dalam kota Q9 juga akan dilengkapi dengan layanan Cash On Delivery (COD).

Kendati bersaing dengan penyedia layanan serupa yang lebih dulu hadir salah satunya bisa diakses melalui ojek online, Taufik, optimistik produk pos masih kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper