Bisnis.com, BANJARBARU- Meningkatnya penggunaan peptisida kimia untuk sayur mayur, menjadi alasan bagi dosen-dosen fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk ikut peduli dalam mengurangi pemakaian peptisida kimia untuk sayur dan buah.
Untuk itulah, melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai PNBP ULM, para dosen Kehutanan ULM memberikan pelatihan pembuatan Pestisida hayati kepada para petani di Kampung sayur, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru.
Diungkapkan DR.Badaruddin SHut MP selaku koordinator dosen, penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara besar besaran telah mengeksploitasi tanah di atas kemampuan dan daya dukungnya.
"Kondisi ini secara drastis dapat menurunkan efesiensi produksi," jelasnya didampingi tim dosen lainnya yaitu Dewi Fitriyanti,S.P,M.P, Susilawati,S.Hut,M.P, Ir.Hj.Normela R,M.P, Eva Prihatininbgtyas, S.Hut,M.P dan beberapa mahasiswa Fakultas kehutanan dan Fakultas pertanian ULM, Selasa (29/10/2019).
Diungkapkan Badaruddin, salah satu dampak penggunaan pestisida kimia adalah timbulnya sifat resistensi pada hama dan penyakit tanaman pertanian.
"Kondisi ini mengharuskan ada perubahan sistem pertanian yang kembali ke alam atau back to nature yang dalam prakteknya disebut sebagai pertanian organik," tambahnya.
Salah satu langkah konkrit untuk memulai gerakan pertanian organik adalah bagaimana mengubah pengelolaan pertanian dari kimiawi menjadi organik.
Penggunaan pestisida hayati merupakan salah satu bentuk pengelolaan pertanian yang sehat, ramah lingkungan dan selaras dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan pengertian, sosialisasi dan pendampingan agar petani benar benar mampu mengaplikasikan pestisida hayati secara mandiri," ungkapnya.
Kegiatan ini juga memberikan percontohan pembuatan pestisida hayati, termasuk aplikasinya di kebun sayur, sehingga petani menjadi terbiasa melakukannya dan dapat menghasilkan pestisida hayati secara berkelanjutan.
Pihaknya berharap, dari kegiatan ini petani akan terbiasa melaksanakan pertanian dengan masukan pestisida hayati yang ramah lingkungan dan petani akan selalu memanfaatkan sumber sumber potensial setempat sehingga bisa diaplikasikan untuk berbagai keperluan pertanian.
Dengan begitu tercipta sistem pertanian yang efesien dan sehat dengan input penggunaan pestisida secara optimal.