Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Balikpapan Yakin Inflasi Masih Bisa Dikendalikan

Pemerintah kota Balikpapan memproyeksikan hingga akhir tahun ini angka inflasi masih berada dalam kendali.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendy saat meninjau hasil panen Kelompok Tani Hikma./Bisnis.com- Fariz Fadhillah
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendy saat meninjau hasil panen Kelompok Tani Hikma./Bisnis.com- Fariz Fadhillah

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Pemerintah kota Balikpapan memproyeksikan hingga akhir tahun ini angka inflasi masih berada dalam kendali.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan selama 3 bulan terakhir kota minyak memang mengalami deflasi. Menurutnya kemarau panjang dan angin musim selatan sempat membuat pasokan yang masuk ke kota minyak tersendat.

"Tetapi sekarang sudah aman. Kami perkirakan inflasi sampai akhir tahun masih terkendali," ujarnya Minggu (3/11/2019).

Senada, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan Bimo Epyanto menyebutkan bahwa stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan tetap dilakukan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil.

Angka inflasi akan dikontrol dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,5±1% pada akhir 2019.

Dia memproyeksikan ke depan terdapat sejumlah faktor yang masih akan memberi tekanan terhadap inflasi. Diantaranya kenaikan permintaan mendekati akhir tahun, masuknya musim hujan di daerah pemasok khususnya jawa yang dapat berisiko terhadap produktivitas tanaman holtikultura seperti cabai.

Kota Balikpapan mengalami deflasi pada Oktober 2019 dengan tren yang lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan sebelumnya.

Pada Oktober 2019, Kota Balikpapan mencatatkan deflasi sebesar -0,69% (mtm), dibandingkan deflasi periode sebelumnya yang sebesar -0,03% (mtm) maupun rata-rata deflasi bulan Oktober selama 3 tahun terakhir yang sebesar -0,32% (mtm). Namun jika dilihat secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,93% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,51% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan nasional sebesar 3,13% (yoy).

Bimo menjelaskan, inflasi tahunan kota Balikpapan tercatat terendah keempat di Pulau Kalimantan setelah Samarinda, Tanjung dan Singkawang. Selain itu, secara tahun kalender, inflasi pada Oktober 2019 mencapai 1,05% (ytd).

Menurutnya, deflasi pada Oktober disebabkan oleh penurunan harga kelompok bahan makanan terutama pada komoditas sayur-sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi hijau karena kembali normalnya pasokan dengan mulainya musim hujan.

Tak hanya itu, deflasi juga didorong oleh penurunan harga ikan segar sejalan peningkatan produksi di tengah gelombang laut yang lebih kondusif.

“Penurunan tarif angkutan udara juga mendorong deflasi kelompok transport, komunikasi & jasa keuangan. Di sisi lain, laju deflasi sedikit tertahan dampak kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau terutama pada komoditas rokok dan mie kering,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper