Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Perusahaan Listrik Negara (persero) belum secara masif membangun titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kalimantan karena belum banyaknya komunitas kendraan listrik yang terbentuk.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Kaltimra Sigit Witjaksono mengatakan stasiun pengisian berbayar ini memang bisa dimanfaatkan untuk kelistrikan umum. Dengan demikian saat ini pembangunan SPKLU masih banyak dimanfaatkan oleh pedagang Kaki Lima (PKL).
Menurutnya, untuk pengguna kendaraan listrik masih memilih untuk melakukan pengisian daya ulang di rumah masing –masing.
Namun hal ini tak menghalangi pembangunan SPKLU ke depannya untuk mengantisipasi perlalihan eco lifestyle.
“Komunitas kendaraan listrik belum banyak. Kami belum ada permintaan untuk memasang itu. Belum Masif. Tetapi untuk PKL titiknya sudah kami pasang. Masih banyak di-charge di rumah,” jelasnya Senin (4/11/2019).
Kondisi tersebut, ungkapnya memang berbeda dengan DKI Jakarta yang sudah berkembang banyak komunitas di Jakarta. Selain itu juga didukung oleh program langit biru.
Hal itu sebagai bentuk kampanye anti polusi dengan kendaraan listrik. Jakarta Langit Biru yaitu mendukung pertumbuhan kendaraan listrik sebagai penggerak penyedian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Kalau kami punya program seperti Langit Biru ya nanti kami siapkan. Kami mulai lah nanti secara perlahan pasti beralih ke listrik,” imbuhnya.
Sejauh ini PLN baru membangun sebanyak 5 titik hingga 6 titik SPKLU yang dipasang baik di Samarinda maupun di Balikpapan.
Secara garis besar, neraca perdagangan didominasi impor BBM. Guna mengurangi ketergantungan impor BBM bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Saat ini konsumsi energi fosil terbesar masih di sektor transportasi. Peralihan penggunaan kendaran listri menjadi dibutuhkan karena sumber energinya banyak tersedia baik dari PLTA panas bumi, batu bar tanpa perlu menggunakan bahan bakar minyak.
PLN telah berencana membangun 10 SPKLU secara bertahap sampai dengan tahun depan di seluruh Indonesia.
SPKLU ini diharapkan dapat mendukung hadirnya perangkat kendaraan listrik mulai dari mobil listrik berbasis baterei, skuter (motor listrik), dan berbagai kendaraan listrik lainnya. Pembangunannya diharapkan dapat terus dilakukan dengan menggandeng berbagai partner kerja sama.
Tercatat perusahaan setrum negara tersebut telah memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN ultra-fast charging berkapasitas 150 kiloWatt mampu mengisi (charging) baterai mobil listrik dari kosong hingga penuh dalam waktu 20 menit.
SPKLU ultra fast tersebut berada di kawasan halaman kantor PLN Unit Induk Distribusi UID Gambir, Jakarta Pusat. SPKLU ini merupakan teknologi ultra-fast charging pertama di Indonesia dan masih menjadi satu-satunya di Indonesia.
Selain SPKLU PLN ultra-fast charging, PLN UID Jakarta Raya juga menyediakan 2 unit SPKLU dengan teknologi fast charging.
Satu unit SPKLU berdaya 50 kiloWatt dengan kemampuan mengisi energi mobil listrik dari kosong hingga penuh dalam waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam. Satu unit SPKLU fast charging lainnya memiliki daya 25 kiloWatt yang mampu mengisi penuh dalam waktu 2,5 hingga 3 jam.
Hingga saat ini, Jakarta dan sekitarnya total memiliki 6 unit SPKLU PLN.
Tiga unit terpasang di halaman kantor PLN UID Jakarta Raya, 1 unit terpasang di halaman kantor PLN UP3 Bulungan, 1 unit terpasang di Senayan City Mall, dan 1 unit terpasang di AEON Mall Bumi Serpong Damai. Selanjutnya SPKLU direncanakan akan akan juga di pasang di Pondok Indah Mall.