Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kaltim, Kuota Impor China Terpenuhi, Ekspor Masih Melambat

Kinerja volume ekspor komoditas utama Provinsi Kalimantan Timur diprediksikan akan mengalami perlambatan setelah terpenuhinya kuota impor batu bara oleh China.
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kinerja volume ekspor komoditas utama Provinsi Kalimantan Timur diprediksikan akan mengalami perlambatan setelah terpenuhinya kuota impor batu bara oleh China.

Kepala Bank Indonesia Kalimantan Timur Tutuk Cahyono mengatakan pada akhir Oktober telah terpenuhi batas maksimal kuota impor batu bara China sebesar 281 juta ton.

Dia menambahkan untuk ekspor ke India juga akan mengalami gejala serupa dengan mulai membaiknya produksi domestik akibat cuaca yang lebih kondusif pada akhir tahun untuk dilakukan penambangan.

"Faktor harga batu bara acuan (HBA) juga masih berada dalam tren yang menurun dan tercatat menyentuh level US$65,79/mt mengalami kontraksi sebesar 37,23% secara tahunan," jelasnya kepada Bisnis Jumat (8/11/2018).

Namun demikian risiko tersebut masih bisa tertahan adanya potensi peningkatan ekspor kelapa sawit mentah (CPO) ke India sejalan dengan hubungan India dengan Malaysia yang tengah memanas. Negeri jiran tersebut adalah salah satu pemasok CPO utama ke India.

Tutuk mengharapkan ke depannya, di samping ekspor barang, Kaltim berpotensi besar meningkatkan ekspor jasa, terutama jasa pariwisata berbasis alam dan budaya.

"IKN adalah momentum mendorong pariwisata yang selama ini sering mengalami hambatan terkait infrastruktur dan lainnya," imbuhnya.

Mengingat dampak positif IKN salah satunya akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kaltim.

Hal ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing Kaltim sebagai tempat investasi dalam mendiversifikasi dan menghilirisasikan produk bernilai tambah tinggi. Hal ini yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor dari Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper