Bisnis.com, SAMARINDA - Pengelola Bandara APT Pranoto Samarinda mengumumkan bahwa operasional bandara tersebut akan ditutup total selama satu bulan, sampai 10 Desember mendatang.
Penutupan bandara terpaksa dilakukan guna memperlancar instalasi sistem air field ligting (AFL) dan pembangunan infrastruktur exitway landasan pacu.
“Selama 25 hari pemasangan lampu APL di apron dan taxi way bandara,” kata Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi, Senin (11/11/2019).
Pemasangan sistem AFL akan dilakukan pada 20 November hingga 10 Desember. Instalasi sistem bandara ini menelan kas APBN sebesar Rp 12 miliar.
Menurut Dodi, sistem air field ligting (AFL) adalah sistem yang membantu visual penerbangan dan pendaratan pesawat. Sehingga, alat ini dapat membantu pilot mengendarai pesawat secara aman dan efisien.
Pada saat bersamaan, Bandara Samarinda juga meningkatkan struktur exit way landasan pacu sepanjang 100 meter. Pembiayaan pembangunan infrastruktur landasan ini mempergunakan anggaran Pemprov Kaltim sebesar Rp3 miliar.
Dodi menargetkan pengerjaan dua proyek itu mampu diselesaikan selama 20 hari kedepan. Sehingga, Direktorat Perhubungan Udara bisa langsung menggelar verifikasi kelayakan layanan penerbangan bandara. “Lima hari dibutuhkan guna verifikasi dari Direktorat Perhubungan Udara,” kata dia.
Selama Bandara Samarinda ditutup, layanan pemberangkatan dan pendaratan pesawat akan dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan. Dodi berharap warga Kaltim memaklumi keputusan revitalisasi bandara ini. "Mohon maaf kepada masyarakat, penutupan sementara ini demi kepentingan optimalisasi," ujarnya.
Selama ini, Bandara Samarinda kerap dilanda banjir sehingga aspal mudah rusak. Selain itu, tidak adanya sistem AFL yang membantu penerbangan pesawat membuat beberapa kali Bandara Samarinda terpaksa mengalihkan seluruh penerbangan penumpang ke Bandara Sepinggan.
Akibat pelbagai masalah ini, frekuensi penerbangan dan pendaratan penumpang pun dibatasi hanya 4.500 jiwa per hari. Padahal pertumbuhan jumlah penumpang terus meningkat 30 persen sejak dibuka tahun 2018 lalu.
Bandara Samarinda selama ini melayani penumpang dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu. Dengan pertumbuhan 30 persen per tahun, pada musim Lebaran 2019, Bandara Samarinda bisa memberangkatkan 6.000 penumpang arus mudik.