Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Kenaikan Kredit Konstruksi di Kaltim harus Dicermati Risikonya

Bank Indonesia mengingatkan agar perbankan di Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai kenaikan risiko kredit pada sektor konstruksi yang tercatat meningkat dari 11,09% pada Triwulan II/2019 menjadi 12,77% pada Triwulan III/2019.
Logo Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Logo Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN  -  Bank Indonesia mengingatkan agar perbankan di Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai kenaikan risiko kredit pada sektor konstruksi yang tercatat meningkat dari 11,09% pada Triwulan II/2019 menjadi 12,77% pada Triwulan III/2019.

Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Kalimantan Timur pada triwulan III/2019 dibarengi oleh terjaganya kualitas kredit bermasalah.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Tutuk Cahyono mengatakan resiko kredit Kaltim yang tercermin dari tingkat Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga dibawah ambang batas 5%, yaitu sebesar 3,81% pada triwulan III/2019, sedikit meningkat dibandingkan dengan NPL pada triwulan sebelumnya yang mencapai 3,74%.

Peningkatan risiko terutama muncul pada kredit modal kerja yang mengalami kenaikan NPL dari 6,01% pada Triwulan II/2019 menjadi 6,38% pada Triwulan III/2019.

"Namun, kita juga perlu mewaspadai kenaikan risiko kredit pada sektor konstruksi yang tercatat meningkat dari 11,09% pada Triwulan II/2019 menjadi 12,77% pada Triwulan III/2019," ungkapnya Senin (18/11/2019).

Untuk kuartal akhir tahun ini, dia meyakini penyaluran kredit masih akan tumbuh positif. Pemangkasan suku bunga acuan telah mendorong penurunan suku bunga kredit dan dapat dimanfaatkan oleh korporasi untuk menambah modal sebagai persiapan investasi di tahun depan.

Sementara dari sisi rumah tangga, penurunan suku bunga juga kemungkinan dimanfaatkan untuk memenuhi konsumsi menjelang Hari Besar Keagamaan (HBKN), tahun baru, dan libur sekolah.

"Sampai dengan akhir tahun, kami memperkirakan bahwa penyaluran kredit masih akan tumbuh positif meskipun lebih rendah dibandingkan dengan penyaluran kredit pada tahun 2018. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang kami prakirakan tumbuh positif," tekannya.

Penyaluran kredit di Kaltim pada Triwulan III 2019 masih tumbuh positif sebesar 8,43% (yoy) meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penyaluran kredit pada triwulan sebelumnya yang mencapai 9,50% (yoy).

Penyaluran kredit yang lebih rendah juga terjadi hampir di seluruh wilayah Kalimantan kecuali Kalimantan Tengah.

Pemotongan suku bunga acuan Bank Indonesia yang diikuti oleh penurunan suku bunga kredit belum dimanfaatkan secara maksimal oleh korporasi dan rumah tangga.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit investasi masih mendominasi penyaluran kredit Kaltim yang disusul oleh kredit modal kerja.

Kami memandang hal tersebut sebagai hal yang positif karena kredit disalurkan sebagian besar untuk usaha yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian Kaltim.

Sementara itu, berdasarkan lapangan usahanya, penyaluran kredit didominasi oleh kredit ke sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran. Penyaluran kredit ke sektor pertambangan, meski masih besar tapi sudah tidak mendominasi, dan hanya berkontribusi sebesar 17,26% terhadap total kredit secara keseluruhan.

Hal ini disebabkan karena saat ini perbankan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke sektor pertambangan secara langsung dan lebih memilih untuk menyalurkan kredit ke sektor pendukungnya seperti kredit alat berat dan lainnya.

Selain itu, kredit ke sektor pertambangan sebagian besar juga ditangani langsung oleh kantor pusat bank terkait.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper