Bisnis.com, BALIKPAPAN – Penyerapan tenaga kerja dari proyek perluasan kilang minyak (refinery development master plan/RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, milik PT Pertamina baru menyerap 300 tenaga kerja lokal.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Balikpapan Tirta Dewi mengungkapkan jumlah tenaga kerja yang diserap proyek RDMP masih kecil. Hal tersebut disebabkan memang pada tahun ini belum banyak lowongan kerja yang dibuka.
Puncak pengerjaan pun diharapkan terjadi mulai tahun depan hingga 2022. Dia memperkirakan pada puncak pengerjaan proyek akan melibatkan sekitar 15.000 orang.
"Kesempatan tersebut harus dilihat sebagai peluang bagi pencari kerja," tuturnya pada Selasa (19/11/2019).
Sejauh ini, para tenaga kerja lokal banyak ditempatkan pada sektor penunjang, seperti tenaga administrasi, konstruksi dan bangunan.
Pada tahun depan, lanjutnya, dengan adanya Join Operation (JO) RDMP, akan ada pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
"Pelatihannya dari bidang welding (pengelasan) dan alat berat. Kalau tahun ini belum ada, karena mereka masih menyusun pelatihan yang diperlukan," kata Tirta.
Disnaker pun meminta agar apabila terdapat pembukaan tenaga kerja, RDMP dapat melaporkannya agar bisa disebarluaskan dan masyarakat menetahui informasi tersebut. "Llaporkan berapa yang sudah terserap. Selama ini hal itu telah berjalan."
Sebagai informasi proyek RDMP pada Februari 2019 sudah masuk tahap konstruksi dan kini masuk pengadaan seluruh peralatan utama.
Pembangunan storage minyak mentah (central crude) Lawe-Lawe juga telah dimulai sejak September 2019.
Proyek RDMP RU V Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260.000 barel per hari (bpd) menjadi 360.000 bpd serta meningkatkan kualitas produk dari BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V, sedangkan Central Crude Lawe-Lawe memiliki kapasitas penyimpanan 2 juta barel.
RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Pertamina optimistis RDMP Balikpapan tahap 1 akan selesai pada 2023 dan tahap 2 pada 2025.
Proyek dengan nilai investasi US$6,5 miliar ini pada tahap konstruksi diperkirakan menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja dan sekitar 800 orang pada saat kilang sudah beroperasi.