Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur berencana memberdayakan tenaga honorer pendidik untuk menutupi kekurangan jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi mengatakan jumlah guru PNS di Paser sebanyak 2.000 orang dan jumlah tersebut masih belum mencukupi tenaga pendidik, sehingga ikut dilibatkan sebanyak 1.500 guru tenaga honorer dalam proses belajar mengajar.
“Pemkab Paser berkomitmen meningkatkan kualitas dan kebutuhan tenaga pendidik, di antaranya dengan memberdayakan tenaga honorer untuk menutupi kekurangan jumlah guru PNS,” kata Bupati Yusriansyah dihubungi dari Samarinda, Senin (25/11/2019).
Yusriansyah berharap guru honorer dapat diangkat menjadi PNS, namun keinginan tersebut terkendala karena pemerintah pusat hanya membuka pendaftaran CPNS untuk formasi guru tidak signifikan.
Pada 2019, pemerintah pusat membuka seleksi CPNS di Paser dengan kuota sebanyak 141 formasi, sebanyak 114 di antaranya formasi untuk pendidikan, 15 formasi untuk kesehatan dan selebihnya untuk formasi teknis lain.
Bupati Paser menilai, jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan guru di Paser.
"Kalau cuma ratusan CPNS guru saja tidak terkejar (untuk mengisi kekurangan). Sementara kekurangan guru masih 2.000 orang. Keadaan ini sulit untuk tenaga honor,” kata Yusriansyah.
Namun, Pemkab Paser berupaya memperjuangkan agar kekosongan guru bisa ditanggulangi dan anak-anak di Paser tetap mendapatkan layanan pendidikan yang memadai. Salah satunya dengan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), namun akan terus diperjuangkan, mudah-mudahan ini berhasil. Perekrutan guru belum lama ini dengan P3K untuk menutupi kekuarangan," kata dia.
Yusriansyah berharap, ada perubahan kebijakan pemerintah terkait pengangkatan PNS untuk guru honorer.
Meski demikian, Yusriansyah meminta kepada guru honorer untuk tetap meningkatkan kapabilitas dan kemampuannya, salah satunya dengan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) atau sertifikasi.
“Kami harap ada perubahan kebijakan. Namun sekarang guru honorer bisa juga sertifikasi. Semoga dengan memiliki sertifikasi, menjadi pertimbangan untuk diangkat PNS,” katanya.
Bertepatan peringatan Hari Guru Nasional ( HGN) 2019, Yusriansyah Syarkawi berharap para guru dapat melakukan perubahan kecil yang dimulai dari kelas.
“Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas,” kata Yusriansyah.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Paser Murhariyanto mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah berjuang dan mengabdi untuk pendidikan di Kabupaten Paser.
Dia berharap guru terus bersemangat dan berinvoasi untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di Kabupaten Paser.