Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipeline BEI Kaltim: Perusahaan Jasa Tambang Dapat Angin Segar IPO

PT Transkon Jaya akan meraup pendanaan baru dengan melantai di bursa pada semester I/2020 sejalan dengan terbentuknya optimisme pasar dalam merespons isu IKN di Kalimantan Timur.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- PT Transkon Jaya akan meraup pendanaan baru dengan melantai di bursa pada semester I/2020 sejalan dengan terbentuknya optimisme pasar dalam merespons isu IKN di Kalimantan Timur.

Direktur Utama PT Transkon Jaya Lexi Rompas mengatakan telah menyampaikan maksud melakukan Initial Public Offering (IPO) kepada pihak otoritas terkait dan memperoleh respons positif. Apabila tak ada aral melintang, maka perusahaan yang bergerak di sektor jasa pertambangan tersebut akan menjadi perusahaan asal Kaltim pertama yang terdaftar melalui pipeline bursa efek kalimantan timur

"Mulainya sudah dari 2 bulan belakangan ini dan masih dalam proses. Kami harapkan semeseter I/2020 sudah selesai. Pihak otoritas menyambut langkah ini karena Balikpapan sebagai kota pendukung ikn dan ini perusahaan pertama di Kalimantan timur,"jelasnya kepada Bisnis Selasa(31/12/2019).

Secara garis besar, dia menyebutkan rencana IPO tersebut untuk memperkuat struktur permodalan dalam melakukan diversifikasi bisnis pada tahun depan. Selain tentunya ekspansi bisnis ke luar wilayah Balikpapan dengan menyasar Sulawesi.

Langkah diversifikasi menjadi salah satu mitigasi resiko dengan memperluas target pasar di luar batu bara. Namun, pilihan pertambangan tetap menjadi yang pertama dengan masuk ke emas serta nikel.

Selain itu, lanjut dia pada 2020 perusahaan juga akan mulai masuk ke bisnis yang berhubungan dengan infrastruktur perhutanan dan kelapa sawit.

Pasalnya menurut Lexi, dengan isu IKN, bisnis pendukung land clearing hingga pemerataan lahan akan potensial.Selain itu, inbuh dia, pada mulanya pembangunan ibu kota di situ ada potensi untuk masuk ke bidang properti.

Adapun dalam rencana IPO tersebut pihaknya akan menggunakan laporan keuangan pada Desember 2019. Secara umum kinerja perseroan pada 2019 masih membukukan profit. Jumlah armada yang dimiliki telah berkembang hingga memcapai 2.100 unit. Bahkan selama 3 tahun terakhir penambahan 400 armada per tahunnya erus dilakukan.

Dia memproyeksikan sektor ini akan cukup landai pada tahun depan. Kendati demikkan batu bara tetap menjadi sumber energi murah. Dengan demikian portofolio perusahaan yang masih besar di sektor ini akan mampu bertahan selama beberapa tahun mendatang sembari menyasar bisnis lainnya.

"IPO ini menjadi modal karena pada 2020 kami sudah punya sejumlah bisnis yang mulai prosesnya dari sekarang. Sehingga sudah punya pondasi yang kuat. Target pendanaan masih proses bergantung pada harga saham nanti pada akhirnya yang dilepas berapa," pungkasnya.

Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, tidak lebih dari 50 perusahaan di Kalimantan Timur di berbagai sektor berminat untuk menjadi perusahaan terbuka melalui mekanisme rencana penawaran umum perdana atau public initial offering (IPO).

Kepala BEI Perwakilan Balikpapan Dinda Ayu Amalliya mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut sedang dalam tahap awal dan mempersiapkan diri tetapi belum sampai ke tahap memperoleh penjamin emisi. Menurutnya, jumlah itu menunjukkan bahwa tingkat literasi emiten untuk memperoleh alternatif pendanaan sudah mulai tinggi kendati belum ada dari sektor non-mainstream yang berani untuk melakukannya.

Dia melanjutkan, dari sejumlah perusahaan yang berminat tersebut, 10 diantaranya mulai serius dan mengarah terhadap realisasi untuk melantai di bursa. Sejumlah perusahaan tersebut bergerak di sektor konstruksi, hotel, dan pengelolaan limbah. Adapun nilai kapitalisasinya dimulai dari yang terkecil senilai Rp30 miliar ke atas.

“Kami sedang melakukan penjajakan untuk mencari penjamin emisi yang membantu juga sedang menyiapkan perusahaan tersebut untuk bisa IPO. Mereka tidak leih dari 50 perusahaan yang tertarik dan minat untuk IPO,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini tantangan utama untuk menyiapkan perusahaan untuk bisa melantai di bursa efek adalah terbatasnya penjamin emisi di daerah, terutama bagi perusahaan yang nilai penggalangan dananya masih minim. Sehingga acap kali pihaknya harus mengambil penjamin emisi dari pusat untuk mensosialisasikannya. Selain itu, masih banyak hal yang dimatangkan terkait dengan data dan anggaran dasar perusahaan.

BEI lanjut dia juga mengajak perusahaan yang tertarik tetapi belum paham dengan mekanisme go public untuk melakukan sosiliasasi secara personal.

“Datanya perusahaan karena mungkin awalnya belum kenal ipo mau menyiapkan laporan, anggaran dasar perusahaan dari PT lalu terbuka. Kalau jadi ipo, otomatis perusahaan bisa punya pendanaan tanpa batas,”imbuhnya.

Oleh karenanya dengan sejumlah tantangan itu, nampaknya tingginya minat perusahaan untuk IPO belum bisa direalisasikan tahun ini ataupun berkontriusi terhadap target yang telah ditetapkan pusat sebanyak 75 perusahaan terbuka pada tahun ini. Tindak lanjut secara nyata atas aksi ini kemungkinan baru bisa dilihat pada tahun depan.

Dari sisi jumlah investor pasar modal, saat ini Kaltim merupakan yang terbesar di pulau Borneo. Tahun lalu jumlah investor di provinsi ini mencapai 4.200 dan bila digabungkan dengan Kalimantan Utara (Kaltara) sebesar. Secara total hingga Mei tahun ini jumlah investor naik sekitar 2.000 menjadi 14.000 investor. Dibandingkan dengan pada 2018 dan 2017 masing-masing di kisaran 12.000 dan 8.000.

BEI pun diperkirakan menyambut kedatangan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) bernilai jumbo pada semester pertama tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper