Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh 4,77 Persen, Perekonomian Kaltim Sesuai Proyeksi BI

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur cukup melesat sepanjang tahun 2019, yaitu melaju 4,77 persen. Realisasi ini naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 2,67 persen.
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto

Bisnis,com, BALIKPAPAN -- Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur cukup melesat sepanjang tahun 2019, yaitu melaju 4,77 persen. Realisasi ini naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 2,67 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) Tutuk SH Cahyono mengatakan bahwa capaian tersebut sesuai dengan prediksiinstansinya.

"Pertumbuhan tersebut masih in line dengan proyeksi BI yang diprakirakan [Kaltim] tumbuh sebesar 5.07 persen," kata Tutuk saat dihubungi Bisnis, Rabu (5/2/2020). 

Tutuk menjelaskan bahwa untuk triwulan IV, realisasi pertumbuhan Kaltim jika dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy) juga relatif sama seperti proyeksi. BI memprediksi sebesar 2,70 persen. Sementara realisasi 2,67 persen.

"Kalau tidak perubahan di triwulan I sampai III, proyeksi kami akan sangat mirip di sekitar 5 persen," jelas Tutuk.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang naik sebesar 8,65 persen. Selanjutnya adalah jasa lainnya 8,16 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial 6,69 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dengan pertumbuhan sebesar 9,97 persen. Ekspor menjadi pengeluaran terbesar kedua, yaitu 9,02 persen. Selanjutnya konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 5,95 persen.

Sementara itu, berdasarkan struktur produk domestik regional bruto (PDRB), sektor pertambangan dan penggalian masih tetap menjadi penyumbang penerimaan terbesar di angka 45,49 persen. Disusul industri pengolahan  17,77 persen dan konstruksi 9,08 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri sebesar 38,67 persen, pembentukan modal tetap bruto 28,72 persen, dan net ekspor antardaerah 20,31 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper