Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pertumbuhan ekonomi Balikpapan pada 2019 diprediksi lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Jika 2018 berkembang sebesar 4,97 persen, tahun lalu berada di kisaran 4,2 persen sampai 4,7 persen.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan bahwa dalam upaya menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan, wilayahnya perlu didukung kegiatan suntikan modal di sektor produktif dan jasa.
“Karena dengan adanya peningkatan investasi maka akan berdampak pada meningkatnya pemanfaatan sumber daya secara optimal dalam kegiatan produksi dan berkembangnya kegiatan perdagangan antardaerah serta terciptanya nilai tambah yang lebih besar,” katanya pada rapat paripurna istimewa memperingati hari jadi ke-123 Balikpapan di kantonya, Jumat (7/2/2020).
Rizal menjelaskan bahwa percepatan tersebut akan memberikan kesempatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan menjadi pendorong roda ekonomi.
“Dengan mempertimbangkan keadaan di atas, maka diperkirakan tahun 2020 perekonomian Balikpapan akan tumbuh meningkatkan dibandingkan tahun 2019 yang didorong oleh kapasitas industri pengolahan yang dapat kembali beroperasi secara optimal sesuai siklusnya,” jelasnya.
Bukan hanya itu, beroperasinya jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), berlanjutnya proyek infrastruktur seperti pengembangan kilang minyak dan jembatan Pulau Balang, ini diyakini turut menyumbang pertumbuhan tahun ini. Apalagi, perpindahan ibu kota negara (IKN) baru yang bertetangga dengan Balikpapan sedang disiapkan.
“Selanjutnya membaiknya aktivitas tambang di wilayah Kalimantan Timur juga diperkirakan turut mendorong peningkatan aktivitas perdagangan dan peningkatan permintaan yang mendukung kinerja sektor perdagangan dan transportasi,” ucap Rizal.