Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balikpapan Bersiap Ekspor Barang Hasil Produk UMKM

Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian di Balikpapan dalam menekan jumlah pengangguran. Selama 5 tahun terakhir hingga 2019, penghasilan kotor atau omsetnya mencapai Rp281 miliar hanya dari sektor kuliner.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian di Balikpapan dalam menekan jumlah pengangguran. Selama 5 tahun terakhir hingga 2019, penghasilan kotor atau omsetnya mencapai Rp281 miliar hanya dari sektor kuliner.

Akan tetapi hingga saat ini belum ada produk asli Balikpapan yang dikirim ke luar Indonesia. Pelaksana Tugas Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa ekspor sedang dalam persiapan.

"Masalahnya karena perizinan ini sulit. Kita sedang berusaha memperjelas alurnya seperti apa," kata Yusuf saat ditemui Bisnis, Jumat (14/2/2020).

Yusuf menjelaskan bahwa standar produk, kualitas, dan jumlah pesanan juga masih belum bisa dipenuhi oleh pelaku usaha. Oleh karena itu, pembinaan secara khusus perlu diadakan.

Memang secara terdata produk UMKM belum ada yang diekspor. Tapi sebenarnya ada. Dia mencontohkan pie dan kopi sepinggan sudah ada di Australia serta Taiwan. Santapan khas Kota Beruang ini dikirim sebagai oleh-oleh atau melalui perantara orang lain. Pemerintah sedang menggarap potensi ini.

Demi memperkuat status dan landasan hukum, UMKM juga diberikan sertifikasi tanah. Tahun lalu diberikan 279 sertifikat dari 300 yang ditarget.

Di sisi lain Balikpapan juga tengah membenahi diri dalam rangka menyambut ibu kota negara baru yang akan dipindah ke Kalimantan Timur. Yusuf menjelaskan bahwa pemerintah ingin masyarakat tidak menjadi penonton di momen yang sangat baik ini. Oleh karena itu, pelatihan sumber daya manusia (SDM) terus digenjot demi menciptakan daya saing.

"Program akselerasi industri kami di antaranya ada dua. Pertama menambah pertumbuhan wirausaha baru. Artinya wirausaha yang baru tumbuh di Balikpapan bisa berperan aktif sebagai penyangga ibu kota negara," jelasnya

Program kedua adalah penguatan di sektor industri UMKM. Pemerintah ingin memberikan legalitas usaha dan produk yang lebih kuat.

Contohnya DKUMKMP mengadakan pelatihan sertifikat halal, hak cipta, hingga cara kredit. Akan tetapi ini butuh dukungan instansi lain.

Bagi Yusuf, jika dinasnya yang bekerja sendirian tidak akan mungkin program terlaksana dengan baik dan cepat. Kolaborasi antarpemerintah atau swasta diperlukan.

Sebagai kota yang mengandalkan sumber daya alam (SDA) untuk meningkatkan perekonomi, Balikpapan tidak lagi ingin bergantung dari situ. Pemerintah sedang mencoba beralih ke sekor jasa.

"Jadi ada 16 sub sektor ekonomi kreatif yang akan dilakukan di Balikpapan. Seperti pelatihan digital marketing dan pembuatan aplikasi untuk anak muda. Jadi tidak melulu mengandalkan SDA," jelas Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper