Bisnis.com, Balikpapan - Kalimantan Timur terus menggenjot ekonomi di bidang pertanian. Nilai ekspor ditargetkan mencapai Rp14 triliun tahun ini.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Abdul Rahman mengatakan bahwa target itu naik dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 12 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari komoditas kelapa sawit beserta olahannya, sarang burung walet, dan hortikultura.
Tujuan ekspor yaitu Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Dia optimistis Bumi Etam bisa mencapainya karena potensi sektor pertanian dan perkebunan sangat tinggi.
“Ada banyak produk yang bisa menjadi andalan dan potensi perkebunan yang bisa digali,” katanya, Jumat (21/2/2020).
Rahman menjelaskan bahwa pisang mulai jadi salah satu komoditas baru yang diekspor sejak semester kedua tahun lalu. Tahun ini masih akan terus dilanjutkan dan ditambah lagi produksinya melalui perluasan lahan tanam pisang.
Cara lain mengejar target Rp14 triliun yaitu melalui program gerakan tiga kali ekspor komoditi pertanian (Gratieks). Program ini bekerja sama dengan dinas pertanian dan dinas perkebunan serta kabupaten/kota demi mendongkrak produksi ekspor.
Pemerintah juga mencari negara tujuan ekspor baru, meningkatkan jumlah eksportir, dan menumbuhkan komoditas ekspor. Produk yang bisa didorong adalah pisang, nanas, buah naga dan porang.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Balikpapan dan Samarinda telah memakai aplikasi potensi eskpor dengan nama Indonesian Map of Agriculture Commodities Export (I-Mace). Perangkat ini berisi data lalu lintas ekspor komoditas pertanian Kaltim yang bisa dipantau secara langsung.
“Aplikasi itu untuk memantau langsung ekspor pertanian Kaltim. Tujuannya untuk mendukung kebijakan pembangunan berbasis kawasan yang berorientasi ekspor,” jelas Rahman.