Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kalimatan Utara selama Februari Rendah, hanya 0,01 persen

Kota Tarakan mengalami deflasi pada Februari sebesar -0,25 persen. Sedangkan Kota Tanjung Selor inflasi sebesar 1,04 persen.
Bandara Tanjung Harapan di Bulungan, Kalimantan Utara./Istimewa^Humas Pemprov Kaltara
Bandara Tanjung Harapan di Bulungan, Kalimantan Utara./Istimewa^Humas Pemprov Kaltara

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kota Tarakan mengalami deflasi pada Februari sebesar -0,25 persen. Sedangkan Kota Tanjung Selor inflasi sebesar 1,04 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Yufrizal mengatakan bahwa dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara pada Februari tercatat mengalami inflasi sebesar 0,003 persen.

Ini sejalan dengan pola historis di awal tahun yang relatif stabil dengan tendensi mengalami deflasi. Inflasi yang didorong oleh adanya penurunan komoditas angkutan udara di tengah adanya tekanan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

“Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Februari 2020 sebesar 0,01 persen atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi 3,0 persen,” katanya melalui keterangan pers Rabu (4/3/2020).

Yufrizal menjelaskan bahwa rendahnya inflasi Kaltara selama Februari bersumber dari terkendalinya kelompok transportasi di tengah adanya tekanan kelompok lain. Kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar -3,77 persen.

“Sementara itu, kelompok lainnya yaitu makanan, minuman, dan tembakau serta perumahan, listrik, air dan bahan bakar mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,14 persen dan 0,29 persen,” jelasnya.

Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,14 persen. Lima komoditas yang memberikan andil inflasi sepanjang Februari antara lain cabai rawit 0,21 persen, bawang merah 0,06 persen, air kemasan 0,06 persen, bawang putih 0,06 persen dan ikan layang 0,05 persen.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan terbesar yaitu bayam -0,15 persen, kangkung -0,10 persen, jagung manis -0,02 persen, sawi hijau -0,02 persen, dan kacang panjang -0,01 persen.

Yufrizal menuturkan bahwa kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya pada bulan Februari mengalami inflasi sebesar 0,29 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah kayu balokan.

Komoditas kayu balokan memberikan andil inflasi 0,03 persen. Faktor utamanya penggunaan kayu untuk membuat bangunan dan renovasi rumah di Kaltara meningkat.

Meskipun demikian, terdapat komoditas yang menjadi andil penahan inflasi tersebut, yaitu penurunan tarif bensin dengan andil deflasi sebesar -0,02 persen. Terjaganya harga utamanya didorong kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara yang terjaga.

“Penurunan tarif terjadi pascatingginya tarif pada momen Natal dan tahun baru. Ditambah adanya penurunan demand di masyarakat akibat Covid-19,” ucap Yufrizal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper