Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Tak Berdampak pada Pengusaha Pelayaran Balikpapan

Industri pelayaran di Balikpapan tak terpengaruh dengan wabah virus corona, meski di sana sudah ada 11 suspect. Menurut Asosiasi, di pelabuhan, filter bagi orang-orang luar yang ingin masuk ke Balikpapan lebih mudah.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Ada anomali bagi dunia bisnis pelayaran di Balikpapan, Kalimantan Timur, akhir-akhir ini. Jika bisnis lain tengah lesu akibat wabah virus corona (covid-19) yang telah masuk ke Indonesia, tak demikian dengan bisnis pelayaran.

Bisnis tersebut sepertinya tak terpengaruh isu virus corona, meski pada Senin (2/2/2020) lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengonfirmasi ada dua warga Indonesia positif terpapar virus corona. Bukan hanya itu,  di Balikpapan sendiri, kini sudah ada 11 warganya yang suspect corona.

Tak berpengaruhnya iklim bisnis pelayaran itu disampaikan Ketua Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Balikpapan, Rahmad Mas’ud. Menurutnya, sampai saat ini tidak terlihat tanda-tanda terjadi kelesuan.

“Yang saya tahu masih [bagus] sepanjang batu bara masih ekspor. Sampai saat ini saya dengar belum ada penurunan dari kawan-kawan INSA,” katanya, Kamis (5/3/2020).

Rahmad menjelaskan bahwa pengiriman logistik barang berbeda dengan di bandara. Jika transportasi udara banyak orang hilir mudik, kondisi sebaliknya terjadi di pelabuhan.

“Kalau laut, krunya ya hanya itu-itu saja. Paling yang kita khawatirkan adalah yang masuk dari China atau negara terindikasi lainnya. Dia [kapal beserta kru] masuk, kita bisa data karena cuma 20 sampai 30 orang. Jadi saat kru bebas, saya pastikan aman,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan menetapkan zona karantina untuk mencegah virus corona masuk ke sana. Batas kapal masuk dan harus melalui pemeriksaan berjarak sekitar 10 mil dari pelabuhan.

Para kru kapal akan dikarantina untuk dipastikan apakah bebas dari virus corona atau tidak. Setelah beres, kru akan turun dan dipandu kapal ke pelabuhan untuk bersandar.

Prosedur tersebut berlaku untuk semua negara. Khusus petugas kapal China, mereka tidak diberi izin berlabuh. Tujuannya menghindari penyebaran. Rahmad yang juga Wakil Wali Kota Balikpapan menyambut baik tata cara tersebut. Dia mendukung demi mengantisipasi wabah masuk ke Kota Minyak.

“Kita mendukung dalam hal pencegahan dan antisipasi terhadap virus ini. Termasuk kapal-kapal luar yang masuk ke Balikpapan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper