Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mengeluarkan keputusan untuk menolak kedatangan kapal wisata asal Australia, Coral Adventure. Surat edaran telah dikirim ke PT Pelindo IV (Persero) cabang Balikpapan dan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan bahwa Coral Adventure yang mengangkut total 78 kru dan penumpang itu tidak diizinkan merapat di pelabuhan wilayahnya, yaitu Semayang.
“Kita sudah keluarkan surat ke KSOP untuk ditindaklanjuti dan tidak izinkan bersandar,” katanya di Balikpapan, Kamis (12/3/2020).
Rizal menjelaskan bahwa pemerintah ingin tidak mau kecolongan ada warganya yang terkena wabah Covid-19 atau virus Corona. Berdasarkan informasi yang dia dapat, Coral Adventure akan datang ke Kota Minyak pada 15 Maret mendatang.
“Karena mereka ingin bersandar, turun untuk ke Samboja melihat Orang Utan lalu Samarinda mendatangi beberapa objek dan Tenggarong,” jelasnya.
Keputusan ini berlaku kepada semua kapal penumpang yang berasal dari luar negeri. Hal tersebut tidak untuk angkutan barang karena sudah ada standar penanganannya sendiri.
Sebelumnya KSOP Balikpapan telah menetapkan zona karantina. Batas kapal masuk dan harus melalui pemeriksaan berjarak sekitar 10 mil dari pelabuhan.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Balikpapan, Capt Hasan Basri mengatakan bahwa prosedur tetap tata cara memasuki pelabuhan sesuai dengan surat keputusan yang diterbitkan 27 Februari lalu. Para kru kapal akan dikarantina untuk dipastikan apakah bebas Corona atau tidak.
“Setelah clear semua, mereka turun. Pandu memasukkan kapal ke pelabuhan dan menyandarkan,” katanya saat ditemui di ruangannya.
Prosedur berlaku untuk semua negara. Khusus petugas kapal China, mereka tidak diberi izin berlabuh. Tujuannya menghindari penyebaran.
Masih di Makassar
Hari ini, Kamis (12/3/2020) Kapal Coral Adventure tengah bersandar di Makasar Sulawesi Selatan setelah seluruh 34 ABK (anak buah kapal) dan 47 penumpang dinyatakan negatif Virus Corona setelah diperiksa oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar. Mereka diberi kesempatan 6-9 jam untuk bersandar .
Kapal pesiar asal Australia itu telah melalui serangkaian pemeriksaan yang ketat. Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar juga telah melakukan pemantauan dan pengawasan sejak kedatangan kapal pesiar MV Coral Adventurer Voy 002. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19.
KKP Kelas I Makassar melakukan sejumlah langkah mulai dari menyiapkan tim boarding yang terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, admin, analis laborat dan tim kesehatan. Kemudian, menyiapkan perlatan Thermal Infrared Gun, HAC, Boarding Kit Medis Kit dan bahan Fesinfekatan.