Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Dari 90 kota pantauan indeks harga konsumen nasional, 43 kota mengalami inflasi dan 47 lainnya deflasi selama Maret 2020. Inflasi tertinggi ada di Kota Lhoksumawe sebesar 0,64 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) Anggoro Dwitjahyono mengatakan bahwa di wilayahnya yang merupakan gabungan Kota Samarinda dan Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2,19 persen,” katanya melalui konferensi video, Rabu (1/4/2020).
Anggoro menjelaskan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,17 persen.
“Diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,46 persen,” jelasnya.
Sementara itu kelompok lain menunjukkan peningkatan indeks yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen, kesehatan 0,21 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,18 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,06 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,16 persen.
‘Kelompok yang cenderung stabil adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,00 persen,” jelas Anggoro.