Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harus Segera Dicairkan, Dana Desa di Landak Dialihkan untuk Tangani Corona

Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta seluruh kepala desa di kabupaten itu agar segera mencairkan dana desa agar bisa digunakan untuk penanganan virus corona.
Bupati Landak Karolin Margret Natasa/Antara
Bupati Landak Karolin Margret Natasa/Antara

Bisnis.com, PONTIANAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta seluruh kepala desa di kabupaten itu agar segera mencairkan dana desa agar bisa digunakan untuk penanganan virus corona jenis baru COVID-19 di desanya masing-masing.

"Dengan situasi saat ini, jika dana desanya tidak segera dicairkan terkait keadaan negara kita saat ini, kemudian anggaran desanya tidak bisa cair sama sekali, maka yang dirugikan adalah warga desa," kata Karolin di Ngabang, ibu kota Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Dia mengemukakan hal itu seusai melakukan rapat koordinasi menggunakan video conference dengan seluruh kepala desa se-Kabupaten Landak untuk membahas rencana kerja ke depan terutama terkait penanganan COVID-19 pada Senin (6/4/2020).

Karolin menambahkan bagi yang masih ada kendala untuk proses pencairan dana desa, segera berkoordinasi dengan pemerintahan desa untuk bisa dicairkan.

Karolin juga menyampaikan bahwa pada saat ini dana alokasi khusus Rp100 miliar dari pusat untuk Kabupaten Landak dibatalkan, semua anggarannya ditarik kembali, karena pada saat ini pemerintah pusat menggunakan dananya untuk penanganan wabah COVID-19.

Selain itu, lanjutnya, dalam situasi saat ini keuangan negara akan berkurang pendapatannya serta perusahaan-perusahaan dan toko tutup.

“Jadi, saya tegaskan kembali untuk bisa mencairkan dana desa yang ada. Saya berharap pekan depan 156 desa sudah bisa cair semua," tuturnya.

Melihat kondisi saat ini di Indonesia, pertambahan kasus dari hari ke hari cukup tinggi dan masih akan terus naik, hal ini adalah kondisi di mana konfirmasi kasus masih sangat lambat. Hal ini bisa diketahui di berita-berita yang beredar, ada orang yang meninggal dalam status PDP dan menunggu konfirmasi.

"Jadi, kemungkinan kasus positif itu lebih dari pada yang diumumkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, wabah COVID-19 ini berarti belum akan berhenti, sehingga kita di daerah termasuk di desa wajib waspada dengan COVID-19," kata Karolin.

Perubahan anggaran ini bisa digunakan untuk pembuatan sarana cuci tangan di tempat umum, penyemprotan desinfektan, atau pengadaan masker kain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper