Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur perlahan mulai melonggarkan pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19 atau virus Corona. Rumah makan dan tempat hiburan telah kembali beroperasi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur (Kaltim), Slamet Brotosiswoyo mengatakan bahwa kegiatan bisnis memang harus bergerak meski pandemi belum selesai. Kalau terus ditahan, membuat ekonomi semakin terpuruk.
“Karena dampak Corona membuat 6.000 pekerja dirumahkan dan PHK [putus hubungan kerja]. Itu dampaknya sangat berat untuk Kaltim terutama bagi pekerja yang nonformal,” katanya saat dihubungi, Senin (22/6/2020).
Slamet menjelaskan bahwa masalah ini menjadi tanggung jawab dan pemikiran bersama agar kesulitan yang terjadi bisa diatasi. Semua pihak jangan terpaku pada penyelesaian virus.
Meski belum bisa berjalan secara maksimal, bagi Slamet kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cukup membangkitkan berbagai sektor. Sebelumnya, Kaltim hanya mengandalkan migas dan batu bara saat pandemi virus corona.
Dimulainya kegiatan usaha diharapkan bisa mengembalikan ekonomi di Kaltim sedia kala. Slamet optimistis tahun depan dapat berjalan normal.
Melihat kondisi yang ada, realisasi pertumbuhan Kaltim tahun ini tidak akan seperti tahun sebelumnya yang bergerak ke arah positif.
“Sekarang ini di kuartal pertama sebesar 1,27 persen. Mudah-mudahan akhir tahun bisa sampai 2,5 persen. Itu sudah sangat bagus,” jelas Slamet.