Bisnis.com, BALIKPAPAN - Sebagai daerah yang mengandalkan sumber daya alam tak terbarukan, Kalimantan Timur (Kaltim) harus berubah. Industri hijau atau green industry menjadi potensial menyambut ibu kota negara (IKN) baru yang akan dipindah ke Kaltim.
Penjabat Sekretaris Daerah Kaltim Muhammad Sa’bani mengatakan bahwa banyak peluang yang bisa digali dari sektor tersebut.
“Ada beberapa sumber daya alam yang bisa dilakukan untuk bisa membuat industri hijau. Tapi konsepnya harus disepakati,” katanya, Selasa (21/7/2020).
Sa’bani menjelaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa mengarah ke industri hijau. Dia mencontohkan olahan kelapa sawit.
“Bagaimanapun di era sekarang ini perekonomian lagi lesu tentu investasi untuk pengolahan turunan mungkin agak sedikit kendur. Karena biaya investasi lebih mahal. Sementara provit margin belum begitu tebal itu yang menjadi perhatian,” jelasnya.
Sa’bani menuturkan bahwa industri hijau bahkan bisa menyasar ke produk rumah tangga. Mebel dia prediksi bakal menjadi kebutuhan utama.
“Persiapan IKN kebutuhan furniture, perabotan akan meningkat,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kaltim, struktur pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Bumi Etam pada triwulan I secara year on year didominasi oleh pertambangan (44,18 persen), industri (18,28 persen), konstruksi (9,10 persen), dan pertanian (8,40 persen).
Dari sisi pertumbuhannya, yang tertinggi yaitu pengadaan listrik dan gas (9,92 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (7,14 persen), jasa lainnya (6,02 persen), perdagangan (5,83 persen), serta informasi dan komunikasi (5,36 persen).