Bisnis.com, BALIKPAPAN – Warga hutan belantara yang menyelimuti Desa Rantau Batu, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, akhirnya bisa menikmati cahaya terang di malam hari penuh.
Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpadu off grid.
PLTS berkapasitas 24 kWp dengan panjang jaringan 1,1 kilometer sirkuit (KMS) ini bernilai Rp3.829 miliar dan mulai dibangun 13 April lalu oleh PT Mahakam Lembu Mulawarman.
Pembangkit listrik melayani 51 pelanggan yang terdiri atas 42 rumah warga dan sembilan fasilitas umum selama 24 jam. Nantinya, setiap jam 17.00 diisi kembali energi listrik sebesar 700 watt jam per hari.
Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim Muhammad Syafranuddin mengatakan bahwa energi yang disuplai ke masing-masing pelanggan untuk rumah warga. Dayanya setiap 1 ampher/230 watt dengan kuota energi perhari 700 watt jam.
Sedangkan fasilitas umum berdaya setiap 1 Amphere/230 watt dengan kuota energi perhari 1000 watt jam. Jaringan penerangan jalan umum sebanyak 26 buah\
“Melistriki desa terpencil, terisolasi, dan tertinggal merupakan salah satu program prioritas Gubernur Kaltim [Isran Noor],” ungkapnya dikutip dari akun Instagram Pemprov Kaltim pada Rabu (29/7/2020).
Ivan, sapaan akrab Syafranuddin, menjelaskan bahwa pemerintah sangat menyadari listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib tersedia. “Berkat adanya PLTS terpadu, mereka bisa menikmati listrik 24 jam.”