Bisnis.com, BALIKPAPAN — Sektor maritim menjadi salah satu andalan pendapatan Balikpapan. Berada pada alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II, kegiatan ekspor impor berlalu-lalang di sekitaran Kota Minyak ini.
Ketua Indonesian Nasional Shipowners Association (INSA) Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan bahwa anggotanya harus maksimal memanfaatkan peluang tersebut. Pengusaha lokal diajak berani dalam berinvestasi.
Baginya, untuk mendapatkan ikan yang besar harus bagus pula umpannya. Tidak bisa jika setengah-setengah. Oleh karena itu, dia berupaya agar anggotanya memiliki dana.
“Kami memfasilitasi permodalan yang bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah,” katanya baru-baru ini.
Balikpapan sebagai gerbang Kalimantan Kalimantan Timur tidak bisa dipungkiri dapat menjadi pusat kegiatan pengiriman barang. Apalagi pelabuhannya mendukung direct call.
Artinya, proses antar bisa langsung ke negara tujuan tanpa harus transit. Dengan begitu, selain hemat biaya, juga waktu.
Baca Juga
Dari sisi geografis, pelabuhan Balikpapan diuntungkan. Berdasarkan catatan Rahmad, daya angkut kargo batu bara bisa mencapai 4.000 kontainer. Jumlah ini empat kali lebih banyak dibandingkan Samarinda.
Bukan batu bara saja, migas pun hampir sama. Perusahaan sektor ini berani mengeluarkan biaya ratusan miliar perbulan untuk sewa kapal saja. Total Indonesia misalnya, menggunakan kapal sekitar 600 kapal dari berbagai jenis.
“Yang saya dapatkan info paling mahal sewanya Rp3,5 miliar. Kalau kita ambil rata-rata Rp1 miliar paling murah, bisa Rp600 miliar sebulan. begitu saya lirik, ternyata masih didominasi pengusaha luar,” jelas Rahmad.