Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kalimantan Timur siap memberikan dukungan terkait rencana salah satu perusahaan Australia untuk investasi hydro power dan green industry.
Gubernur Kaltim Isran Noor memberikan sinyal positif rencana investasi Fortescue Metals Group (FMG) tersebut.
“Tentu kami sangat senang dengan rencana investasi ini. Namun, kami juga perlu tahu, sejauh mana keseriusan perusahaan tersebut untuk berinvestasi ke Kaltim,” katanya, seperti dilansir Antara, Kamis (3/9/2020).
Gubernur Isran Noor hadir dalam rapat Koordinasi Percepatan Investasi Hydro Power dan Green Industry di Jakarta yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Pihak FMG menjelaskan dalam perencanaan pada tahun pertama mereka akan lakukan dua tahapan. Tahap pertama penelitian dan penyaringan di seluruh wilayah (county wide research and screening) dan tahap kedua pra studi kelayakan (pre-feasibility study)
Gubernur Isran Noor sempat menanyakan kapan FMG akan datang ke Kaltim untuk menindaklanjuti rencana investasi mereka.
“Silakan kesini. Hari ini, besok, atau dalam minggu ini, kami akan tunggu dan kami mendukung sepenuhnya,” tegasnya.
Pada 6 Agustus 2020 , Pemprov Kaltim sudah melayangkan surat dukungan kepada pihak FMG dengan surat bernomor 670/4753/B.ISDA-1, perihal dukungan percepatan investasi hydro power dan green industry.
Saat ini, potensi penggunaan PLTMH di Kaltim berada di 32 titik dengan total daya 3.557 KW. PLTMH sudah digunakan di empat kabupaten yaitu Kutai Timur, Paser, Berau dan Kutai Barat. Sejak 2016 dibangun Pemprov Katim dan pemerintah kabupaten total kapasitas terpasang sebesar 529 KW.
Potensi PLTA terdapat tiga rencana/potensi telah memiliki FS, DED dan Amdal sejak 2017, yaitu PLTA Tabang 360 (4x90) MW, dan PLTA Bendungan Lambakan 18.60 MW, serta PLTA Kelay 55 MW.
Sementara, PLTA tersurvei 16 PLTA dengan total 1.045.00 MW yang tersebar di Kutai Timur, Berau, Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan.