Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

11 Kabupaten dan Kota Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

Sebanyak 70 kecamatan di 11 Kabupaten/Kota terdampak banjir.
Banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan./Dok. BPBD Kabupaten Tanah Lautrn
Banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan./Dok. BPBD Kabupaten Tanah Lautrn

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sebelas kabupaten/kota terdampak bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor juga telah menetapkan peningkatan status dari siaga darurat menjadi status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang.

“Dengan dikeluarkannya surat pernyataan ini, maka kepada pihak-pihak terkait kebencanaan segera melakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/1/2021).

Berdasarkan data bencana alam banjir Provinsi Kalimantan Selatan yang dihimpun oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kalsel, per 20 Desember 2021, sebanyak 70 kecamatan dari 11 Kabupaten/Kota terdampak banjir.

Total ada 120.284 KK dengan 342.987 jiwa menjadi korban bencana, sebanyak 63.608 jiwa mengungsi, 6 orang hilang dan 21 orang dinyatakan meninggal dunia. Dengan rincian, Kabupaten Banjar paling besar terdampak yaitu sebanyak 33.377 KK dengan 120.226 jiwa, diikuti Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 29.127 KK dengan 57.624 jiwa, dan Kota Banjarmasin sebanyak 15.909 KK dengan 51.463 jiwa.

Selanjutnya, Kabupaten Barito Kuala sebanyak 13.568 KK dengan 19.142 jiwa, Kabupaten Balangan mencapai 6.235 KK dengan 19.100 jiwa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 3.138 KK dengan 6.690 jiwa, Kota Banjarbaru 1.570 KK dengan 4.927 jiwa, Kabupaten Tapin sebanyak 515 KK dan 1.492 jiwa dan Kabupaten Tabalong 253 KK dengan 770 jiwa.

Adapun, fasilitas dan infrastruktur yang terdampak banjir yaitu rumah terendam sebanyak 66.768 buah, 21 jembatan, 110 rumah ibadah, dan 76 sekolah, dan jalan raya sepanjang 18.294 meter.

Diskominfo Kalsel juga memerinci lahan pertanian di Kalsel yang gagal panen seluas 18.356 hektare dan memerlukan bantuan benih padi sebanyak 500 ton.

Selain itu, korban bencana membutuhkan tenda pengungsi, dapur umum, perahu karet bermesin, tandon, perlengkapan mandi, tikar, matras, alat penerangan, pakaian baru, popok bayi, pembalut wanita, hand sanitizer dan masker.

Adapun, kebutuhan makanan dan minuman antara lain beras, telur, mi instan, air mineral, makanan anak-anak dan susu bayi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper