Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balikpapan Manfaatkan Sampah Untuk Sumber Energi Terbarukan

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar terus mengembangkan sanitary landfill dan recycle air lindi.
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Antara-Novi Abdi
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Antara-Novi Abdi

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menyatakan tengah mengembangkan teknologi instalasi pengelolaan sampah dan energi terbarukan dari sampah.

Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Balikpapan Septarini mengatakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar terus mengembangkan sanitary landfill dan recycle air lindi.

"Jadi TPA [Manggar] itu ada beberapa pengembangan teknologi di sana," ujarnya, Senin (25/1/2021).

Dia menambahkan sampah yang telah di recycle akan di kembalikan ke landfill untuk menjaga kelembaban dan mencegah terjadinya kebakaran di sana.

Sebagai informasi, Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan menumpuknya di lokasi yang cekung. Sampah tersebut ditumpuk kemudian dipadatkan dan ditimbun dengan tanah.

Selanjutnya, pengembangan energi listrik dari sampah dihasilkan dari proses recycle air lindi sebagai penggerak turbin.

"Energi yang dihasilkan sekitar 15.000 sampai 20.000 KWh [yang digunakan] untuk penerangan TPA," katanya,

Selain itu, didapatkan pula gas dari proses tersebut yang mana dialirkan secara gratis ke masyarakat sekitar yang berjumlah kurang lebih 150 KK ,

Septarini menuturkan hal tersebut telah membantu masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar menjadi lebih efisien untuk biaya operasional mereka.

"UMKM nya ada pembuatan gula merah, penjual tahu goreng, dan tahu tempe," tuturnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Balikpapan Tommy Alfianto mengungkapkan saat ini pihaknya masih melanjutkan proses penyusunan Feasibility Study (FS) terkait Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam instalasi pengelolaan sampah dan pengembangan energi terbarukan.

"Baru kegiatan FS untuk KPBU, konsultan dari India, CRisil namanya. Dan ini adalah kegiatan dari Kementrian PUPR, sedangkan TPA hanya sebagai lokasi saja," ungkapnya.

Di sisi lain, beberapa investor asing telah tertarik mengelola TPA dengan konsep Waste to Energy (WTE). Namun, volume timbunan sampah per hari Balikpapan dinilai masih kurang dan belum memenuhi syarat.

Kendati demikian, sampai saat ini DLH Balikpapan tetap mengacu konsep pemilahan dan pengolahan sampah di sumber yang mengacu pada Perwali Nomor 38 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strarefi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menjadi Sampah Sejenis Rumah Tangga.

Hal tersebut selaras dengan penunjukan Kota Balikpapan sebagai pilot project pengolahan sampah di sumber bersama Kota Palembang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Konsep nya (sampah) selesai di sumber, jadi diharapkan hanya residu saja yang diproses di TPA," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper