Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Salurkan Rp20,6 Miliar untuk 206 Peternak Sapi di Kaltim

Dengan adanya kebutuhan akan daging sapi yang masih defisit sekitar 260 ribu ton dan masih perlunya impor sapi 1.2 juta ekor secara nasional, perlu adanya inovasi untuk meningkatkan produktivitas sapi lokal salah satunya dengan upaya penggemukan sapi.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor didampingi Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Sulastri, Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya Suparlan, dan disaksikan oleh para peternak atau anggota dari BSJ penerima manfaat, sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam program kemitraan berikutnya. Kegiatan seremonial dilaksanakan di Desa Tani Bakti, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor didampingi Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Sulastri, Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya Suparlan, dan disaksikan oleh para peternak atau anggota dari BSJ penerima manfaat, sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam program kemitraan berikutnya. Kegiatan seremonial dilaksanakan di Desa Tani Bakti, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bisnis.com, SAMARINDA – PT Pertamina (Persero) menyerahkan bantuan sebesar Rp20,6 miliar kepada 14 kelompok peternak sapi di Kalimantan Timur secara simbolis.

Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan apresiasinya kepada Pertamina atas dedikasinya membantu para peternak sapi yang ada di Kaltim. 

“Jelas dengan adanya pinjaman modal usaha, banyak hal positif yang terjadi yaitu roda ekonomi bergerak dan meningkat, peternak juga bisa survive. Semoga bantuan dari Pertamina ini bermanfaat dan dapat berlanjut kedepannya,” ujarnya, Kamis (1/4/2021).

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Sulastri menuturkan bahwa program kemitraan dari BUMN seperti Pertamina sangat meringankan para peternak sebagai sumber pembiayaan untuk menggerakkan usaha dari para peternak.

"Dengan adanya kebutuhan akan daging sapi yang masih defisit sekitar 260 ribu ton dan masih perlunya impor sapi 1,2 juta ekor secara nasional, perlu adanya inovasi untuk meningkatkan produktivitas sapi lokal salah satunya dengan upaya penggemukan sapi. Apresiasi tinggi Pertamina telah mendukung penuh dengan memberikan pinjaman modal usaha kepada para peternak," ujar Sulastri.

Sebagai informasi, kelompok peternak terdiri dari 206 anggota yang tersebar di Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Samarinda, Paser, dan Balikpapan dimana kelompok tersebut merupakan mitra dari Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ).

Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar menjelaskan bahwa Pertamina selain mempunyai tugas utama dalam menyediakan dan menyalurkan energi, Pertamina juga memperhatikan masyarakat sekitar dengan mewujudkan Program Kemitraan yang merupakan salah satu bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Dia menambahkan TJSL mencakup Program CSR dan Bina Lingkungan, baik bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat hingga Program Kemitraan sendiri yang fokus kepada pengembangan UMKM agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. 

“Kami melihat adanya potensi di mana kebutuhan masyarakat akan daging sapi cukup tinggi di wilayah Kalimantan Timur sekaligus sejalan dengan tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan. Membaca potensi tersebut, Pertamina bermaksud untuk dapat menggerakan ekonomi rakyat dengan memberikan kucuran pinjaman modal usaha sekitar 100 juta satu peternak dengan jasa administrasi 3% setahun.” katanya.

Adapun, program yang telah direalisasikan dari akhir Desember 2020 kemarin memiliki mekanisme yang disebut Yarnen (Bayar Panen). Sehingga, para peternak sapi tidak dibebankan pembayaran per bulan seperti usaha-usaha dagang ataupun jasa lainnya.

Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya Suparlan menyatakan mekanisme penggemukan sapi yang dilakukan oleh BSJ berbeda dengan konsep biasanya, di mana tiga bulan peternak sapi sudah dapat melakukan panen dengan didampingi secara intensif agar sapi dapat terplihara dan setiap bulannya menunjukkan peningkatan berat daging yang maksimal.

“Jika perhitungan kasar setiap sapi yang digemukkan mendapatkan kenaikan berat minimal 25 kg per bulan dan dikalikan dengan harga daging sapi di pejagal lebih kurang Rp45.000 per kg maka penghasilan per bulan peternak sapi setelah dikurangi biaya pakan yaitu sekitar Rp562.000 per sapi. Dengan adanya kucuran dana pinjaman modal dari Pertamina sebanyak Rp100 juta setara dengan 7 ekor sapi, maka para peternak mendapatkan potensi penghasilan sekitar Rp3 jutaan per bulan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper