Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kaltim Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Saat Ramadan hingga Lebaran

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kalimantan Timur HM Yadi Robyan Noor menyatakan pihaknya akan berusaha menjadikan 2021 sebagai tahun dimana Hari Besar Keagaamaan tanpa gejolak harga.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menjamin kebutuhan pokok terjangkau dan terpenuhi saat Ramadan hingga Lebaran.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kalimantan Timur HM Yadi Robyan Noor menyatakan pihaknya akan berusaha menjadikan 2021 sebagai tahun dimana Hari Besar Keagaamaan tanpa gejolak harga.

"Kita harus mengubah persepsi masyarakat yang selama ini selalu menganggap bahwa terjadinya gejolak harga bahan pokok di setiap Ramadhan, menjelang Idulfitri, menjelang natal dan tahun baru sebagai hal yang biasa," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (13/4/2021).

Pria yang akrab disapa Roby itu mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga dan pasokan bahan pokok di pasar-pasar induk 10 kabupaten/kota se Kaltim secara intensif dalam rangka memonitor indikasi kelangkaan komoditas untuk dapat melakukan langkah antisipasi dengan cepat.

"Kami berfokus di [komoditas] gula, beras, cabai dan daging sapi. Memang ada kenaikan harga untuk cabai tapi sekarang sudah mulai turun, tidak Rp100.000 lagi," ungkapnya.

Roby menjelaskan pihaknya melalui anggaran APBD telah menyiapkan aplikasi Sistem Informasi Perdagangan untuk melakukan input harga secara online melalui gawai oleh petugas monitoring di 10 kabupaten kota dan berkoordinasi dengan dinas Kabupaten Kota, Bulog, Ritel dan Satgas Pangan dalam memastikan ketersediaan dan menjaga stabilisasi harga Barang kebutuhan pokok.

"Serta menggandeng distributor untuk pelaksanaan kegiatan Pasar Murah pada saat Ramadhan 2021 di 10 wilayah pinggiran kota," jelasnya

Di sisi lain, Roby menyebutkan harga cabai besar cenderung stabil di harga Rp44.000 per kilogram. Pada awal April harga mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan di kisaran Rp45.000 hingga Rp49.000 per kilogram.

"Harga cabai keriting telah berangsur turun ke Rp46.000 per kilogram, yang mana pada Bulan Desember mencapai harga tertinggi sebesar Rp56.500 per kilogram," sebutnya.

Selain itu, harga cabai rawit merah cenderung mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2020 yaitu Rp110.000 per kilogram. Namun, memasuki bulan April telah berangsur turun yaitu berkisar antara Rp91.000 sampai Rp93.000 per kilogram.

Sementara itu, per 15 Maret hingga 8 April, harga daging sapi cenderung naik di kisaran harga Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram dan lebih tinggi 5,8 persen di atas harga rata-rata nasional sebesar Rp 122.400 per kilo. Dimana, harga acuan daging sapi Rp 105.000  per kilogram.

Roby melanjutkan, harga beras medium relatif stabil di kisaran Rp11.300 hingga Rp11.900 per kilogram dengan didukung pasokan yang cukup serta intensifnya program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) oleh Perum Bulog dan untuk beras premium, berada di kisaran harga Rp12.500 hingga Rp13.500 per kg. 

Kemudian, saat ini pasokan gula pasir ke Kaltim aman. Dimana, harga saat ini berkisar antara Rp13.200 sampai dengan Rp13.500, yang juga menunjukkan bahwa harga di Kaltim 8 persen lebih tinggi dari HET sebesar  Rp12.500 per kilogram.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Disperindagkop dan UKM Kaltim, per Januari 2020 hingga April 2021, tercatat 9 komoditas yang stabil dari total sebanyak 13 komoditas untuk perbandingan harga rata-rata bahan pokok Kaltim dengan harga rata-rata Nasional.

Jika dirinci, untuk komoditas yang stabil antara lain beras premium dan medium, cabai merah besar dan keriting, daging ayam ras, daging sapi segar lokal, gula pasir curah, minyak goreng kemasan dan telur ayam. Untuk komoditas yang turun harga adalah bawang merah, bawang putih dan kedelai impor serta hanya cabai merah rawit yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Adapun, Roby menjelaskan bahwa kenaikan harga dalam provinsi dapat dipicu dari ketersediaan akses yang kurang memadai, seperti rusaknya jalan poros nasional Samarinda-Bontang.

"Tentu hal itu sangat berpengaruh. Selain itu kami juga sudah mengamankan pasokan bahan pokok seperti cabai dari luar Kaltim [agar dapat menekan harga]," pungkasnya.  

Sebagai informasi, persentase stabilitas harga komoditas bahan pokok untuk 13 komoditas adalah di Kaltim adalah 0,52 persen pada 2021 dan antar waktu tahun 2020 adalah 1,47 persen dengan target Nasional maksimal 4 persen.

Sedangkan, disparitas harga Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur mencapai 10,2 persen selama 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper