Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kalbar Siapkan Alternatif Ekspor selain Tambang Ke China

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyatakan kerja sama yang akan dijalin dengan Tiongkok ke depannya tidak hanya sektor pertambangan saja.
Pekerja Tiongkok membongkar gulungan pelat timah di pabrik di pinggiran Shanghai./ File foto REUTERS - Claro Cortes
Pekerja Tiongkok membongkar gulungan pelat timah di pabrik di pinggiran Shanghai./ File foto REUTERS - Claro Cortes

Bisnis.com, SAMARINDA — Kalimantan Barat menyiapkan beberapa potensi ekspor dan impor sebagai bentuk kerjasama dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyatakan kerja sama yang akan dijalin dengan Tiongkok ke depannya tidak hanya sektor pertambangan saja. 

"Jadi, kita harus berupaya sebisanya tidak hanya di bidang pertambangan saja, di bidang perikanan misalnya, ikan arwana, kemudian sarang walet yang menjadi primadona di China ditambah lagi dengan pengolahannya yang baik, sehingga harganya pun cukup mahal," ujarnya dikutip dari Humas Kalbar, Senin (19/4/2021).

Dia menambahkan, saat ini Kalimantan Barat telah melakukan ekspor 10 komoditas ke Tiongkok, di antaranya yaitu, bauksit, CPO, serta bahan tambang lainnya.

"Tak hanya di bidang pertambangan, sektor pariwisata juga kita sebenarnya mampu untuk melakukan kerja sama yang baik dengan China," katanya.

Selanjutnya, mantan Bupati Mempawah itu mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kerja sama tersebut, salah satunya mengenai penyebab kendala ekspor impor dari Kalbar.

"Makanya kita minta bantu dengan Duta Besar untuk Republik Indonesia yang ada di Beijing, untuk memfasilitasi kita dalam hal regulasi," ujarnya.

Sebagai informasi, nilai ekspor Kalbar pada Februari 2021 mengalami peningkatan dibanding Januari 2021 sebesar 17,68 persen. Namun, nilai ekspor ke Tiongkok sejak Januari hingga Februari 2021 mengalami penurunan, yaitu USD 95,19 juta dari nilai ekspor pada periode yang sama di tahun 2020 yang mencapai USD 97,91 juta atau menurun sekitar 2,78 persen.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menyebutkan, Tiongkok merupakan mitra dagang dan tujuan ekspor terbesar di Indonesia untuk saat ini. Dimana, Indonesia menempati urutan ke 14 sebagai eksportir terbesar ke Tiongkok.

"Bahkan untuk tahun 2020 Indonesia naik satu peringkat menjadi urutan ke tiga belas sebagai eksportir terbesar ke Tiongkok, walaupun ditengah pandemi saat ini hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok masih terjalin baik hingga saat ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper